Sukses

Polri: Masyarakat Terpapar Hoaks Mudah Digerakkan untuk Melawan Hukum

Kepolisian menilai, hoaks politik dan SARA merupakan ancaman terbesar bagi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Budi Setiawan mengatakan, hoaks terkait politik dan SARA menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat Indonesia.

Menurutnya, masyarakat yang terpapar hoaks mudah digerakkan untuk melawan hukum. Hal itu disampaikan Budi dalam 'Lokakarya Divisi Hukum Polri: Optimalisasi Memerangi Berita Bohong (Hoaks) di Media Sosial', di Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2019).

"Produksi hoaks politik dan SARA memiliki target menciptakan ketakutan, kebencian, mengandung provokasi dan hasutan untuk membenci aparat keamanan dan pemerintah pada umumnya. Sehingga masyarakat yang terpapar hoaks mudah digerakkan untuk melakukan aksi-aksi anarkis melawan hukum," ujar Budi.

Budi menilai, masyarakat yang terus-menerus terpapar hoaks hingga percaya dan ikut menyebarkannya, akan kehilangan kemampuan untuk melakukan konfirmasi terhadap informasi yang diterima.

"Masyarakat kategori ini, juga hanya mau menerima dan membenarkan informasi yang dia inginkan," ucapnya.

Kondisi ini, kata Budi, merupakan dampak buruk dari era keterbukaan informasi seperti sekarang. Masyarakat mudah sekali terganggu oleh beredarnya hoaks, sehingga efek turunannya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pun terganggu.

"Teknologi informasi memungkinkan masyarakat berperan sebagai penerima berita, bisa sekaligus berperan sebagai penerus atau bahkan produsen berita. Padahal di satu sisi literasi (pemahaman) tentang pengelolaan informasi sangat minim," kata dia.

Masyarakat yang minim literasi akan mudah terpapar hoaks. Mereka mudah menerima semua informasi bahkan turut menyebarkan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Sehingga mempengaruhi cara pandang dan sikap terhadap dinamika kehidupan di masyarakat," ujar Budi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tugas Bersama

Karena persoalan ini cukup serius dan telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, kepolisian berharap seluruh pihak bahu-membahu mengatasi permasalahan hoaks.

"Maka upaya pemerintah memerangi hoaks pascapelantikan presiden dan tersusunnya kabinet, adalah momentum kita semua menjaga NKRI dari ancaman hoaks yang nyata-nyata berpengaruh buruk bagi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Budi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.