Sukses

Kapolri Sandingkan Kasus Novel Baswedan dengan Akseyna di Depan DPR

Kapolri Idham Azis menerangkan, setiap kasus memiliki karasteristik masing-masing, termasuk kasus Novel Baswedan dan pembunuhan Akseyna.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menyatakan pihaknya telah berupaya keras mengungkap kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Polri telah melakukan kerja maksimal," tutur Idham saat rapat bersama Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Idham menerangkan, setiap kasus memiliki karasteristik masing-masing termasuk kasus Novel Baswedan dan Akseyna. Ada yang tergolong kasus besar, namun pada akhirnya mampu terungkap. Begitu pula sebaliknya.

"Seperti kasus pembunuhan satu keluarga di Pulomas. Karena ada CCTV dan mampu dikenali," jelas dia.

Sementara, kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori belum juga bisa diungkap penyidik. Idham mengatakan, kasus Akseyna masuk kategori yang sulit diungkap.

"Meski sudah 28 saksi diperiksa dan barang bukti, sampai 3,5 tahun belum terungkap," kata Idham saat menyandingkan kasus Novel Baswedan dan Akseyna.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Ungkap Kasus Penyerangan Novel

Sejumlah upaya yang dilakukan Polri untuk mengungkap kasus Novel Baswedan, salah satunya membentuk Tim Pencari Fakta dan Tim Teknis. Termasuk melibatkan instansi terkait di antaranya Komnas HAM.

"Tindakan antara lain pemeriksaan 73 saksi, 38 titik CCTV, berkoordinasi dengan AFP guna mengenali isi CCTV, pemeriksaan tamu kamar hotel, kontrakan, dan kos di dekat TKP, Kolaborasi dengan 151 ahli kimia, mempublikasi sketsa wajah," Idham menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.