Sukses

Kondisi Terkini Pilot Batik Air yang Pingsan di Bandara El Tari Kupang

Pilot Batik Air tiba di RS Siloam sekira pukul 13.30 Wita dan langsung mendapat penanganan pertama di ruang IGD rumah sakit.

Liputan6.com, Kupang - Pilot Pesawat Batik Air seri A-320 dengan kode penerbangan ID 6558 tujuan Jakarta-Kupang yang pingsan saat penerbangan kini tengah berada di IGD RS Siloam Kupang.

Pilot tersebut dilarikan ke RS Siloam usai dievakuasi dari pesawat setelah mendarat di Bandara El Tari Kupang pada Minggu siang (17/11/2019).

Kepala IGD RS Siloam dr Herbert mengatakan, pilot tersebut tengah mendapat perawatan di ruang IGD RS Siloam. Hingga pukul 19.00 Wita, pilot tersebut belum dipindahkan ke ruang perawatan.

Pilot Batik Air, lanjutnya tiba di RS Siloam sekira pukul 13.30 Wita dan langsung mendapat penanganan pertama di ruang IGD rumah sakit.

Terkait penyebab utama dan sakit yang diderita oleh pilot Batik Air tersebut, dr Herbert mengaku tidak dapat mengungkapkan, sebagaimana standar kode etik rumah sakit tersebut.

Kepala IGD mengkonfirmasi, pasien tidak bersedia diwawancarai. Namun demikian, ia mengatakan akan memberikan informasi jelas melalui humas rumah sakit pada Senin besok 18 November 2019. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjelasan Lion Air Group

Pihak Lion Air Group mengklarifikasi soal insiden pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 mendarat darurat di Bandara El-Tari, Kupang, Minggu (17/11/2019) siang. Lion Air Group membantah, pilot pesawat tujuan Jakarta-Kupang itu pingsan di udara.

Melalui keterangan tertulisnya, Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat tersebut mengudara pukul 09.12 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan jadwal mendarat di Bandara El Tari, Kupang pukul 12.40 Wita.

Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot Kapten Djarot Harnanto merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas.

"Seluruh kru yang bertugas bekerja berdasarkan prosedur dan tindakan yang tepat. Pilot mendapatkan pertolongan pertama," ujar Danang, Minggu (17/11/2019).

Danang menambahkan, penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot (first officer) menginformasikan bahwa akan mendarat dalam keadaan darurat (emergency landing). Kondisi ini, menurut Danang, sudah sesuai standar operasional penerbangan dalam buku manual.

"Seluruh awak kokpit (pilot dan kopilot) sudah dilatih untuk terbang sendiri dan menjalankan ketentuan. Pesawat mendarat di Bandar Udara El Tari pada 12.46 Wita. Setelah pesawat berada di landas parkir (apron) dan pada posisi sempurna, pilot segera mendapatkan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit Siloam Kupang," katanya.

Dia mengatakan, penerbangan ID-6548 sudah dipersiapkan dengan baik. Pesawat Batik Air membawa tujuh kru dan 148 orang penumpang.

Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF sudah melalui pemeriksaan lebih awal (pre-flight check) dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).

Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang. Pihaknya meminimalisasi dampak yang timbul agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu.

"Batik Air menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.