Sukses

Inilah Kompol Salbiah, Sang Polisi Penggerak Kemanusiaan

Kompol Syarifah Salbiah, bukan polisi biasa. Dia adalah perempuan penggerak kemanusiaan.

Liputan6.com, Pontianak - Membanggakan. Itulah kata yang pantas disematkan untuk Kompol Syarifah Salbiah. Sejak tahun 1991 hingga saat ini, perempuan yang kini menjabat Kasat Lantas Polresta Kota Pontianak, Kalimantan Barat ini meraih prestasi.

Wajar apabila Salbiah setiap tahun meraih penghargaan mulai di tingkat Polres, Polda hingga nasional. Sejak berpangkat bintara, Salbiah memang sudah dikenal sosok perempuan teladan.

Kini, meskipun dia bertugas di Satuan Lalu Lintas, namun tak membuat jiwa sosialnya surut. Membantu sesama dan memberikan suri tauladan masih terus dia dilakukan dengan program-program inovatif.

"Kalau tulus Insya Allah diridhoi, karena kita diajarkan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain," ujar Salbiah, Senin (11/11/2019).

Kompol Salbiah mengaku sejumlah penghargaan yang paling membanggakan diantaranya mendapat peringkat 6 besar sebagai Polisi Teladan 2019 tingkat nasional dari Kapolri dan penghargaan langsung dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2017 karena berperan aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pontianak.

"Yang tertinggi penghargaan dari presiden. Selama 6 bulan sebelum musim kemarau saya lakukan sosialiasi agar kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalisir. Saya lakukan upaya-upaya pencegahan di titik hot spot," terangnya.

Kemudian, menyabet penghargaan Pancawarsa ke-5 di Hari Pramuka 2019, yaitu pengabdian pembinaan terhadap generasi muda.

Jauh sebelum itu, Salbiah sudah meraih segudang prestasi yang mengharumkan Polda Kalbar. Tidak hanya kegiatan melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, maupun penegakkan hukum, namun juga kegiatan sosial.

"Saat saya jadi Kapolsek Pontianak Timur saya sering datangi tersangka ke sel tahanan supaya mereka tidak melakukan perbuatannya lagi," kata Kompol Salbiah.

Salah satu kegiatan sosial diantaranya, aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS. Upaya yang dia lakukan adalah memberikan semangat agar si penderita bangkit sehingga bisa menghidupi keluarga. Jiwa sosialnya yang tinggi menghantarkannya meraih banyak penghargaan.

"Kemarin itu sampai ada Dinas Sosial berikan modal untuk bantu mereka," kata ibu satu anak ini.

Meski aktif dibidang sosial, bukan berarti tugas pokok dan fungsinya sebagai Kasat Lantas dia tinggalkan. Justru banyak inovasi yang kreatif sehingga angka pelanggaran lalu lintas menurun.

"Seperti program polisi berbagi, setiap hari Jumat kami bekerjasama dengan beberapa pihak kita buatkan 10 SIM gratis untuk 10 jemaah yang datang pertama ke masjid," terang Akpol angkatan 85/86.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

25 Penghargaan

Perempuan kelahiran 20 April 1963 ini mengaku sudah meraih penghargaan sebelum dirinya memiliki jabatan strategis di kepolisian Kalimantan Barat. Menurutnya, ada 25 lebih daftar penghargaan di tingkat nasional maupun internasional yang telah diraihnya.

"Kebetulan saya juga sudah hampir 23 tahun aktif sebagai pengurus pramuka, saya banyak kesempatan membawa kontingen ke Malaysia dan Jepang. Kalau dihitung-hitung, sejak 20 tahun lalu mungkin setiap tahun saya dapat 1-2 penghargaan," terangnya.

Penghargaan yang dia peroleh tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Namun hal tersebut ia lakukan sepenuh hati untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan sehingga bisa melaksanakan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendapatkan penghargaan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.