Sukses

Nasdem: Kami Ingin Dikenang sebagai Parpol yang Konsisten

Menurut Nasdem, bangsa ini sudah lelah dengan segala intrik yang mengundang sinisme dan curiga serta intrik.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan sekjen Partai Nasdem Rio Capella mengaku kecewa atas manuver politik partai ini. Dia menyebut partai tersebut bukan lagi menjadi restorasi Indonesia, namun berubah menjadi restoran politik.

Kritik itu pun diapresiasi oleh pejabat teras Partai Nasdem. Masukan itu diyakini akan menjadikan Partai Nasdem menjadi lebih baik.

"Kami sangat terbuka terhadap masukan dari siapapun karena semua masukan kami yakini akan menjadikan kami menjadi lebih baik," kata Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (10/11/2019).

Terkait restorasi Indonesia, dia menegaskan hal itu sudah disampaikan Ketua Umum Surya Paloh dalam pidato pembukaan Kongres II Partai Nasdem.

"Misi Partai Nasdem adalah agar semua potensi yang dimilki anak negeri ini disatukan. Kita adalah saudara sebangsa dan setanah air tanpa kita pikir latar belakang," ujar Johnny.

Dia menambahkan, syarat utama yang harus dihadirkan oleh semua elemen masyarakat yaitu menyatukan spirit mencapai cita-cita bersatu. Segala potensi yang merusak persatuan harus ditinggalkan.

"Harus kita singkirkan hal-hal yang dapat memporak- porandakan persatuan kita," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perlu Komunikasi Cair

Maka itu, lanjut Johnny, perlu komunikasi politik yang cair, tanpa sekat hambatan di antara partai pengusung Presiden Jokowi yang ada di dalam pemerintah maupun dengan partai yang berada di luar pemerintah.

"Kami mau dikenang sebagai parpol yang konsisten, bukan hanya menggunakan pendekatan raisonal, tapi juga mepertajam hati dan nurani," ujar dia.

Menurut dia, bangsa ini sudah lelah dengan segala intrik yang mengundang sinisme dan curiga serta intrik. Ia heran, silaturahmi kepada sesama anak bangsa justru malah dicurigai.

"Berkunjung kepada kawan menimbulkan kecurigaan. Rangkulan dimaknai dengan tafsir dan dicurigai. Ini menunjukkan tingkat diskursus politik picisan," ujar Johnny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.