Sukses

Hasto Yakini Isi Pidato Surya Paloh Bukan untuk Menyindir PDIP

Sindiran tersebut dinilainya hanya sebagai bentuk otokritik Partai Nasdem dalam kehidupan berpolitik secara keseluruhan.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meyakini, sindiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pidatonya di Kongres II Partai Nasdem soal partai Pancasilais, bukan untuk partainya. Sebab, sindiran tersebut dinilainya hanya sebagai bentuk otokritik Partai Nasdem dalam kehidupan berpolitik secara keseluruhan.

"Otokritik sering dilakukan dalam peristiwa politik penting seperti kongres partai. Jadi kami tidak merasa tersindir," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (10/11/2019).

Hasto melanjutkan, PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik telah mengenal nasionalisme dan jalan Pancasila yang ditempuhnya berasal dari pengakuan rakyat secara luas, bukan hasil penilaian orang per orang.

Dengan demikian, Hasto berpandangan Pancasilais suatu partai diukur dari konsistensi sikap, satunya kata dan perbuatan, dan dari keputusan politiknya.

"Pancasilais itu buah sikap politik, dan bukan hasil retorika atau pencitraan," tegas Hasto.

Dia meyakini, Pancasilais sebuah partai adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan politik dengan menangis dan tertawa bersama rakyat, dan bukan melalui jalan elite. Sebab sebagai partai besar, PDIP memiliki tanggung jawab bahwa watak dan karakter partai itu diuji justru ketika berada di dalam kekuasaaan itu sendiri.

"Apakah Partai akan menggunakan kekuasaannya untuk kemajuan rakyat dan bangsa? Atau bagi kepentingan jangka pendek elektoral partainya? Di sinilah moral kekuasaan dan dedikasi politik itu diukur," Hasto menandasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sindir Partai Pancasilais

Sebelumnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyindir partai yang merasa paling Pancasilais, namun partai itu enggan merangkul dan tak mau bersalaman dengan teman sendiri.

Surya awalnya mengungkit rasa sinis yang menyerang Nasdem lantaran melakukan pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Dia mengatakan, rasa sinis dan penuh curiga tersebut jauh dari nilai Pancasila.

Tanpa menyebutkan nama partai yang dia sindir, Surya bilang ada partai yang penuh kecurigaan tetapi mengaku-ngaku sebagai partai paling nasionalis dan Pancasilais. Dia menantang partai tersebut bahwa rakyat membutuhkan pembuktian mana partai yang menjalankan nilai Pancasila.

"Semua penuh dengan kecurigaan, maka kita makin jauh dari nilai Pancasila. Pancasila sebagai pegangan, way of life tapi ngakunya partai nasionalis pancasilais, buktikan saja," ujar Surya saat memberikan pengarahan pada Kongres II Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 8 November 2019.

"Rakyat membutuhkan pembuktian partai mana yang menjalankan nilai-nilai pancasilais. Kalau partai melakukan sinis, propaganda kosong pasti bukan partai Pancasila itu," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.