Sukses

Nasdem: Pilpres Baru Usai, Tak Mungkin Keluar Koalisi

Irma heran mengapa ada pihak yang mencurigai langkah politik dari Nasdem. Apalagi sampai disebut akan membentuk poros baru.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menyebut tak mungkin Nasdem keluar koalisi. Hal itu menanggapi pihak yang mencurigai Nasdem bakal membentuk poros baru setelah pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Irma heran mengapa ada pihak yang mencurigai langkah politik dari Nasdem. Apalagi sampai disebut akan membentuk poros baru.

"Sebenarnya itu kenapa harus curiga? Kenapa harus diframing bahwa seolah-olah kami ingin berada di luar seolah-olah kami membangun poros baru," ujar Irma di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (9/11/2019).

Irma menuturkan, tidak mungkin Nasdem yang telah mendukung hingga memenangkan Joko Widodo sebagai presiden sejak 2014, meninggalkan begitu saja. Dia menyebut hal tersebut pekerjaan sia-sia.

"Ini pilpres saja baru selesai kan enggak mungkin namanya Nasdem itu yang mendukung presiden tanpa syarat dan mahar dari 2014 mau meninggalkan yang sudah kita menangkan begitu saja itu pekerjaan bodoh, pekerjaan sia-sia dan bodoh enggak mungkin itu kita lakukan," kata Irma.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Safari politik untuk check and balance

Dia menjelaskan, safari politik Nasdem ke partai non koalisi sebagai bentuk mengkonsolidasikan check and balance. Tujuannya untuk membantu Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu dilakukan supaya partai non koalisi memberikan kritik konstruktif kepada pemerintah.

"Jadi sebenarnya Nasdem ambil inisiatif untuk membantu presiden dengan mengkonsolidasikan partai-partai yang berada di luar. Tapi kan banyak yang nyiyir banyak yang mencurigai kalau kita hidup selalu dengan kecuriga-curigaan kapan kita bisa bangun Indonesia ini ke depan menjadi lebih baik," jelas Irma.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.