Sukses

Nasdem: Jokowi Tak Bela Surya Paloh Takut Partai Lain Iri

Irma menyebut, Jokowi berharap Surya Paloh dapat menjawab sendiri tudingan-tudingan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyindir Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman, saat sambutannya dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago menyampaikan, pihaknya menilai bahwa Jokowi mulai gerah menerima berbagai tudingan miring terhadap Partai Nasdem. Maka itu, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengangkat isu tersebut di acara partai koalisi.

"Pak Jokowi itu jengah dengan semua kecurigaan dengan semua tudingan, sehingga disampaikan lah ke publik supaya Pak Surya Paloh sendirilah yang menjawab. Jangan sampai beliau (Jokowi) yang menjawab," tutur Irma di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).

Irma menyebut, Jokowi berharap Surya Paloh dapat menjawab sendiri tudingan-tudingan tersebut. Sebab jika ikut campur, maka akan membuat partai lainnya merasa Nasdem mendapat tempat spesial dalam pemerintahan.

"Kalau beliau (Jokowi) menjawab, nanti partai-partai lain cemburu. Kok Pak Jokowi membela Pak Surya Paloh, begitu nanti akan dijawab, ditunggu. Penutupan kan Pak Jokowi yang akan ditutup, nanti akan dijawab Pak Surya Paloh," jelas dia.

Lebih lanjut, Irma menegaskan bahwa pihaknya jelas menyatakan bahwa Jokowi adalah presiden pilihan Partai Nasdem.

"Di Golkar ini bukan menyindir. Pak Jokowi dengan Pak Surya Paloh selalu berkomunikasi hampir setiap hari. Yang kedua, Pak Jokowi mengatakan Pak Surya Paloh abangnya. Ketiga kami Partai Nasdem menjelaskan kepada publik, Nasdem partaiku Jokowi presidenku. Itu final, clear," Irma menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surya Paloh Minta Jangan Ragukan Kesetiaan Nasdem

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyindir partai yang curiga terhadap Nasdem. Hal tersebut terkait pertemuan dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Paloh tak mengungkapkan siapa yang sebetulnya partai yang dia sindir. Dia berdalih, pihak yang dia sebut penuh curiga itu seperti angin.

"Yang mencurigai Nasdem ya kita gak tau, tapi pasti ada bagaikan angin yang terasa di tangan saya nggak bisa tangkap dia, nggak terlihat tapi ada perasaan saja," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Paloh mengaku hanya bicara soal Pancasila saat menyindir ada partai merasa paling pancasilais. Dia mengatakan, jika ada partai yang marah terus sudah mengurangi nilai Pancasila.

"Nah pikiran-pikiran ini kan yang memang kita miliki sebagai bagian dari ideologi yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Jadi kalau ada partai kita yang bawa marah aja, dia kurang pancasilais. Kan ada juga ada marah, senyum boleh," kata Surya Paloh.

Paloh menegaskan, tak perlu meragukan Nasdem di koalisi. Dia menuturkan akan menjadi partai paling setia mendampingi Presiden Joko Widodo.

"Ya kalau ada yang menyatakan ragu terhadap dalam pemerintahan ini saya katakan jangan-jangan nanti Nasdem yang paling setia, kan bisa juga. Ada orang yang ragu dan kita balas keraguan itu, jangan ragu-ragu," tegasnya.

Komunikasi politik Nasdem, kata Paloh, tidak memberikan sekat dan hambatan dengan siapapun.

"Maka komunikasi politik Nasdem begitu cair tidak ada sekat hambatan. Baik pengusung pemerintah maupun di luar pemerintahan," ujar Surya Paloh.

Paloh menegaskan, Nasdem mengedepankan kepentingan bangsa dibandingkan partai. Menurutnya hal itu merupakan proses pendidikan politik berkelanjutan.

Karena itu, Paloh menegaskan Nasdem bukan partai yang menjadi pengusung pemerintah yang hanya memikirkan kepentingan koalisi.

"Jadi bukan hanya dasar Nasdem partai pengusung pemerintah kemudian hanya memikirkan kepentingan-kepentingan koalisi yang ada di pemerintahan. Salah itu. Salah itu," kata dia.

"Itu bukan cara berfikirnya Nasdem saudara-saudara. Mikir yang pendek-pendek orang Medan bilang pikir cetek-cetek," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.