Sukses

Kabupaten Grobogan Terapkan Sistem Bank Sampah, Hasilkan Uang untuk Masyarakat

Atas keberhasilan sistem pengelolaan sampah dan lingkungannya, Kabupaten Grobogan juga mendapat penghargaan Best Environment dari pihak Kominfo.R

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ternyata memiliki suatu gebrakan terkait pengelolaan sampah. Pasalnya, kabupaten ini menerapkan sistem dimana masyarakat bisa menjual sampahnya dan menghasilkan uang.

“Kita mendapat masukan dari masyarakat dulu, apa yang dibutuhkan untuk mengatasi sampah ini. ‘Saya butuh Pak jenis-jenis sampah dikelompokkan’, oke kita kelompokkan. Harganya juga pasti, oke. Pengepul juga siap, kita komunikasikan,” tutur Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Grobogan, Wiku Handoyo kepada Liputan6.com di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

“Jadi pihak LH (Lingkungan Hidup) ini juga sangat aktif sekali koordinasi dengan pengepul, dengan pengelola sampah-sampah, dan juga terus mensosialisasikan bank sampah,” lanjut dia.

Wiku mengatakan, ada sekitar 280 desa di Kabupaten Grobogan. Sementara, baru ada 213 bank sampah yang ada sehingga pihak Pemkab pun akan terus mendorong agar semua desa punya bank sampahnya masing-masing. Hal ini dilakukan sesuai dengan perintah dari Bupati Grobogan, Sri Sumarni.

Atas keberhasilan sistem pengelolaan sampah dan lingkungannya, Kabupaten Grobogan juga mendapat penghargaan Best Environment dari pihak Kominfo.

“Tidak semata-mata (karena pengelolaan sampah saja), ya karena environment itu lingkungan ya bagaimana menata air, energi, bagaimana pengaturan sampah. Jadi kemaren juga disampaikan bahwanya gebrakan bupati memang luar biasa,” ungkap Wiku.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun Taman untuk Tarik Pengunjung

Wiku menambahkan, saat ini juga ada beberapa taman kota yang dibangun untuk mengatasi masalah polusi di Kabupaten Grobogan. Beberapa di antaranya adalah Taman Tugu Tani dan Taman Simpang Lima.

“Taman batas kota, taman hijau kota, taman revolusioner, taman lansia, taman simpang lima, ada lagi taman kuliner. Jadi luar biasa ini, harapannya dengan ada taman-taman ini polusi berkurang. Jadi tidak sekedar sampah, tapi lingkungan juga diperhatikan,” ucap dia.

Wiku berharap, dengan adanya taman tersebut maka pariwisata di sana ikut bertumbuh. Sebab, taman-taman ini dibangun dengan konsep yang modern dan tak kalah dengan taman kota yang ada di luar negeri.

“Pasti, nanti kalau udah jadi betul semuanya yang mau selfie silahkan datang sana dengan teman-teman juga boleh. Pasti mengasyikkan tamannya. Karena taman-taman yang didesain ini juga desainnya model-model baru ya,” dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini