Sukses

Jokowi Dorong Dialog Tuntaskan Krisis Kemanusiaan di Rakhine State

Presiden Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Exhibition & Convention Center, Bangkok, Thailand.

Liputan6.com, Bangkok - Presiden Jokowi memastikan, Indonesia menaruh perhatian besar bagi upaya pemulihan situasi dan keamanan di Rakhine State, Myanmar.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri sesi Pleno KTT ke-35 ASEAN yang digelar di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Sabtu 2 November 2019.

"Saya yakin kita semua mengharapkan agar situasi di Rakhine State dapat segera kembali normal," kata Jokowi seperti yang dilansir dari Antara, Minggu (3/11/2019).

Dalam kegitan itu para pemimpin ASEAN terus mengupayakan repatriasi secara sukarela, aman, dan bermartabat bagi para pengungsi di Rakhine State. Para pemimpin ASEAN juga sepakat untuk berkontribusi dalam mendukung upaya tersebut.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan, saat sesi pleno Presiden Jokowi sempat menawarkan saran dan pandangan bagi penyelesaian isu kawasan. Pertama yakni perlu diteruskannya dialog dengan para perwakilan pengungsi yang saat ini berada di Cox’s Bazaar.

"Karena dengan dialog dan komunikasi maka akan muncul trust, dan trust ini akan sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat," ujar Retno.

Selanjutnya sebagai bagian dari upaya penanganan, Indonesia sepenuhnya mendukung usulan untuk mendirikan satuan tugas ad-hoc di Sekretariat ASEAN yang fokus memantau pelaksanaan rekomendasi tim Preliminary Needs Assessment (PNA).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontribusi di Myanmar

Selain itu, Indonesia juga menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi agar satuan tugas ad-hoc dapat segera terbentuk dan bekerja.

"Para pemimpin ASEAN sudah menyepakati akan dilakukan pendirian ad-hoc task force di Sekretariat ASEAN dan Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk memberikan kontribusi agar satuan tugas tersebut dapat segera terbentuk", ucapnya.

Rekomendasi ketiga, kata Retno, Indonesia mengharapkan agar prioritas proyek dan kegiatan-kegiatan sebagai implementasi rekomendasi PNA yang telah disepakati dalam 2nd Technical Working Group antara ASEAN dan Myanmar bulan Oktober 2019 lalu, dapat segera dijalankan.

"Untuk mendorong implementasi prioritas proyek dan kegiatan, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia juga siap memberikan kontribusi," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.