Sukses

Anies Akan Upgrade Sistem E-Budgeting, Masyarakat Bisa Tulis Komentar

Dia mengatakan, pihaknya akan mengedepankan tidak hanya prinsip transparansi, melainkan juga smart system dalam menyusun mata anggaran.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan memperbarui sistem e-budgeting. Dengan pembaruan atau upgrade nantinya, masyarakat tidak hanya bisa mengakses dan mengawasi anggaran, melainkan juga dapat memberikan komentar.

"Yang akan dilakukan adalah upgrade, agar tetap anggaran itu nanti bisa diakses. Bahkan bukan hanya bisa dilihat, tapi juga bisa memberikan komentar langsung. Kalau saat ini publik itu hanya bisa lihat tapi tidak bisa memberikan (komentar)," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Dia mengatakan, pihaknya akan mengedepankan tidak hanya prinsip transparansi, melainkan juga smart system dalam menyusun mata anggaran.

"Kita mengedepankan prinsip transparansi akuntabilitas dan smart system, itu kita pegang," ujar Anies.

Mantan Mendikbud itu menyatakan, pembaruan e-budgeting bukan dilakukan lantaran adanya kesalahan penginputan anggaran yang kini sedang heboh di media sosial. Anies menyebut persiapan telah dilakukan lama dan akan diluncurkan pada akhir tahun.

"(Pembaruan) sudah dikerjakan, jadi akan digunakan Januari. Artinya, tidak dibikin karena ada keramaian, bukan. Itu sudah dikerjakan setahun lebih, sudah direncanakan akan di-launching akhir tahun ini," tuturnya.

Meski ada pembaruan, Anies menegaskan tidak akan meniadakan atau mengganti sistem e-budgeting dengan sistem baru, yang ada adalah memperbarui.

"Tapi intinya seperti kalau kita memiliki aplikasi, aplikasi selalu mengalami perkembangan, jadi ya normal saja. Jadi bukan mengganti, tapi upgrade. Kalau ganti, pesannya meniadakan, bukan. Tapi meng-upgrade saja, sehingga sistemnya smart," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sanksi untuk Penginput

Dengan adanya pembaruan sistem, maka polemik seperti anggaran tak wajar lem Aibon menurut dia dapat terdeteksi dan dicegah.

"Sistem harus bisa mendeteksi. Misalnya, kemarin lem Aibon Rp 82 miliar saja, common sense saja, enggak bisa itu, sistem akan menolak. Itu penting, supaya kita bisa bedakan antara kekeliruan dengan manipulasi," tegasnya.

Terkait kesalahan pada penginputan data yang sudah terjadi, Anies menyebut akan memberi sanksi tegas pada oknum penginput. Selain SDM-nya langkah lain adalah pembaruan sistem tersebut.

"Jadi semua yang kerja kemarin asal jadi, saya akan periksa menggunakan tim ad hock. Mereka semua akan diperiksa, dan kalau salah akan diberi sanksi sesuai kesalahannya. Tapi sistem tidak bisa begitu saja, harus dupgrade," ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.