Sukses

Jika Tak Becus Kerja, 2 Menteri Ini Siap Dipecat Jokowi

Presiden Jokowi meminta para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menjalankan setiap keputusan yang diambil di dalam rapat.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir seminggu para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju berjalan. Menteri-menteri baru pun sudah mulai berkantor dan tancap gas bekerja.

Beberapa menteri bahkan langsung turun ke lapangan. Misalnya saja Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang langsung mendengar curahan hati para nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara.

Presiden Jokowi juga telah menggelar rapat kabinet Indonesia Maju perdana di Istana Merdeka pada Kamis, 24 Oktober 2019 lalu. Rapat dihadiri seluruh menteri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BIN Budi Gunawan.

Di hadapan para menterinya, Jokowi dengan tegas mengatakan tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi Presiden dan Wakil Presiden.

Presiden Jokowi meminta para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menjalankan setiap keputusan yang diambil di dalam rapat. Jokowi tak ingin ada gaduh antar kementerian.

"Jadi dalam setiap rapat, baik paripurna, terbatas atau internal ada payung hukum, kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," ujar Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka Jakarta.

Jokowi menegaskan, pemerintahannya bekerja secara tim. Dia menilai dalam membangun sebuah negara tak bisa kerja menteri per menteri atau sektoral saja.

"Ini kerja membangun negara besar, tidak mungkin menteri kalau sendiri-sendiri, ini kerja tim yang dikoordinasi para Menko," jelas dia.

Para menteri Jokowi langsung menanggapi permintaan presiden tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya siap dipecat jika tak becus kerja. Berikut menteri yang siap dipecat apabila tidak becus saat bekerja:

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Edhy Prabowo

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berkomitmen akan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi nelayan. Jika tidak mampu, dia mengaku siap untuk mundur dari jabatannya.

Setelah menampung curahan hati sejumlah nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta. Edhy menyatakan akan mengurai permasalahan tersebut, jika tidak sanggup dia akan mundur dari jabatannya.

"Saya kalau memang tidak sanggup, saya siap mundur. Sebelum mundur saya usahakan mampu membela bapak semua, saya akan berusaha terus menyelesaikan masalah ini," kata Edhy di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Edhy mengatakan, dirinya bukan penjabat, tetapi pembantu Presiden Jokowi yang ditugaskan menyelesaikan masalah pada sektor kelautan dan perikanan.

"Tugas saya membantu bapak ibu semua, tugas saya membantu presiden maka kalau saya tidak bisa saya tidak berhasil," ucapnya.

Menurut Edhy, kebijakan sebelumnya yang sudah berjalan baik akan terus dijalankan, sedangkan jika ada kekurangan akan diperbaiki.

Dalam kesempatan tersebut pun dia menyinggung ke bawahannya penjabat eselon I untuk membantu melakukan perbaikan, jika menghambat tidak ragu dia akan mencopotnya.

"Kalau di Kementerian Kelautan Perikanan (menghambat) maka saya bisa marah-marah ke staf, saya juga ganti dirjennya," tegas Edhy.

 

3 dari 3 halaman

Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir langsung tancap gas sejak hari pelantikan.

Tak tanggung-tanggung, di hari pertama masa jabatan dia langsung mengumpulkan semua jajaran BUMN untuk rapat setelah acara serah terima jabatan.

"Besok sudah mulai Ratas dan saya izin tadi kepada semua jajaran mulai meeting habis (acara serah terima) ini," kata dia, di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.

Dia menegaskan akan berupaya untuk melaksanakan mandat yang diserahkan Presiden padanya. Dia bahkan sudah mengantongi KPI (Key Performance Indicators) untuk tiga bulan ke depan.

Meskipun tidak menjabarkan secara rinci terkait KPI tersebut, Erick menegaskan, kesiapannya menjalankan tugas yang diserahkan Jokowi. Dia pun siap dicopot jika kinerjanya dinilai tidak memuaskan oleh orang nomor RI itu.

"Saya punya KPI (Key Performance Indicators) 3 bulan dan statement ini disampaikan beliau (Presiden Jokowi), bahwa semua Menteri harus siap dicopot dan saya sangat siap dicopot," ucapnya.

Karena itu, dia meminta dukungan semua pihak baik anak buah, jajaran perusahaan pelat merah, hingga pelaku usaha swasta. Dengan demikian semua target-target yang ditetapkan dapat dicapai.

"Kita bisa saling bantu. Bekas menteri, Ketua Kadin hadir insya Allah kalau kita solid ada jalan," tandas Erick.

 

Reporter : Idris Rusadi Putra

Sumber : Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.