Sukses

Jadi Koalisi Pendukung saat Pilpres 2019, 4 Parpol Ini Tak Dapat Kursi Menteri Jokowi

Partai politik koalisi mendapatkan jatah menteri karena sudah berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melantik para menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Menteri-menteri itu berasal dari kalangan partai politik (parpol) dan profesional.

Ada 38 menteri dan empat pejabat setingkat menteri yang dilantik pada Rabu, 23 Oktober 2019 di Istana Negara, Jakarta.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari koalisi pendukung Jokowi saat Pilpres 2019. Partai politik koalisi mendapatkan jatah menteri karena sudah berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Meski begitu, ternyata ada juga parpol pendukung Jokowi yang tak dapat jatah kursi menteri. Mereka adalah partai gurem alias partai-partai dengan perolehan suara kecil dalam pemilihan umum 2019.

Berikut empat parpol yang tidak mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet kedua Jokowi:

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Hanura

Partai Hanura menjadi partai politik yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Meski begitu, Hanura tidak mendapat jatah menteri dari Jokowi.

Saat pengumuman nama menteri, tak ada kader Partai Hanura disebut. Padahal saat diminta menyerahkan nama kader, Hanura mengajukan 40 nama.

Di sisi lain, Hanura salah satu partai yang tak lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019 karena memperoleh suara di bawah ambang batas 4 persen. Hanura hanya meraih 1,56 persen suara.

Namun, ada satu nama menteri Jokowi yang diketahui memiliki hubungan dengan Hanura. Dia adalah Fachrul Razi.

Menteri Agama ini merupakan kader partai yang didirikan Wiranto. Namun, tak diketahui apakah Fachrul Razi menjadi menteri atas nama perwakilan Hanura atau profesional.

 

3 dari 5 halaman

PSI

Sama seperti Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga tak mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi. PSI sempat menyodorkan kader muda untuk dipilih menjadi menteri Jokowi. Tapi sayang tak ada satu pun yang dipilih Jokowi.

Meski akhirnya, salah satu kader PSI, Surya Tjandra dipilih menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN.

Pada Pemilu 2019, PSI tak lolos ke DPR RI karena perolehan suara di bawah ambang batas Parlemen 4 persen. PSI hanya mampu meraup 1,89 persen suara.

 

4 dari 5 halaman

PKPI

Kemudian Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang tak juga mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi. Saat Jokowi masih menyeleksi calon menteri, PKPI sempat menyodorkan nama.

Meski tak lolos ambang batas Parlemen, tapi PKPI berharap ada kader yang dipilih menjadi menteri. Perlu diketahui, PKPI parpol yang tak lolos maju ke DPR.

PKPI hanya meraih 0,27 persen suara. Sedangkan ambang batas parlemen 4 persen.

 

 

5 dari 5 halaman

Perindo

Partai Perindo sempat menyodorkan nama putri Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo, yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo untuk dipilih menjadi menteri Jokowi.

Tapi Angela tak dipilih Jokowi dan tidak ada perwakilan dari Perindo menjadi menteri. Namun akhirnya, Angela Tanoesoedibjo dipilih menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Perindo tidak lolos melenggang ke DPR karena memperoleh suara di bawah ambang batas 4 persen. Pada Pemilu 2019, Perindo hanya meraih 2,68 persen suara.

 

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber : Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.