Sukses

Terungkap Fakta Darah Perawan Buatan di Kasus Penjualan PSK Bogor

Untuk mengakali keperawanan puluhan para pekerja seks komersial (PSK) di Bogor, kapsul berisi cairan berwarna merah dimasukkan ke dalam alat kelamin.

Liputan6.com, Bogor - Untuk mengelabui para pria hidung belang, dua orang muncikari mengakali keperawanan puluhan para pekerja seks komersial (PSK) di Bogor dengan memasukkan kapsul berisi cairan berwarna merah ke dalam alat kelaminnya.

"Iya jadi setelah main (berhubungan intim) kelihatan darah," ungkap Kapolres Bogor AKBP M Joni, Kamis (24/10/2019).

Joni menambahkan, biasaanya kapsul tersebut digunakan satu jam sebelum berhubungan.

Fakta ini terungkap saat Polres Bogor mengamankan Y dan GG dan melakukan pemeriksaan intensif. Dari keterangan kedua pelaku isi kapsul tersebut terbuat dari bahan jamu yang dibelinya di toko obat.

"Iya kayak pil gitu. Mereka beli di toko obat," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor, Ipda Silfi Adi Putri.

  

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapsul Keperawanan

Dosen Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) Bona Simanungkalit menjelaskan soal kapsul keperawanan yang digunakan kedua muncikari kepada PSK.

"Enggak ada itu (obat keperawanan). Itu mungkin semacam kapsul atau silikon yang dimasukkan ke vagina yang sudah berisi cairan berwarna darah. Jadi seolah-olah perawan," kata Bona saat dihubungi.

Dia menambahkan, seorang perempuan bukan berarti tidak perawan jika tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim. Karena, ada perempuan yang memiliki selaput dara tipis atau waktu kecil pernah kecelakaan sehingga selaput daranya sobek.

Menurut Bona, apa yang dilakukan kedua pelaku semata-mata untuk membuat tarif PSK mahal karena masih perawan.

 

Reporter: Rasyid Ali

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.