Sukses

Fakta-Fakta tentang Kebakaran Pipa Pertamina yang Tewaskan Seorang WNA

Kebakaran pipa Pertamina baru berhasil dipadamkan setelah 20 unit mobil pemadam diturunkan.

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran terjadi pada pipa milik PT Pertamina, Selasa, 22 Oktober 2019 di Cimahi, Jawa Barat. Lokasi kebakaran berada di Jalan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

"Kejadiannya pukul 14.00 WIB. Warga mendengar ada dua kali ledakan," ucap Komandan Regu (Danru) I Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi Indrahadi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa kemarin.

Satu warga negara asing bernama Li Xuangfeng tewas dalam peristiwa ini.

Kobaran api baru dapat dipadamkan petugas setelah 20 mobil pemadam diturunkan. Cairan kimia disemprotkan untuk bantu padamkan api.

"Petugas yang dikerahkan 45 orang. Saat ini api sudah mengecil. Petugas memadakan menggunakan cairan kimia," ujar dia saat itu.

Berikut ini sejumlah hal terkait kebakaran pipa Pertamina di Cimahi:

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

WNA Tewas

Kepada Liputan6.com, Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudho mengungkap satu orang tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut.

"Info di lapangan satu orang (meninggal). Namun masih penyelidikan," ucapnya Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudho saat dikonformasi Liputan6.com, Selasa kemarin.

Menurut Komandan Regu Damkar Cimahi, Indrahadi, korban tewas merupakan seorang warga negara asing (WNA) China.

"[Atas nama] Li Xuafeng," ucapnya saat duhubungi Liputan6.com di saat yang sama.

Li merupakan seorang operator crane dari perusahaan subkontraktor PT Ming Shun Construction.

"[Tewas] terkena ledakan," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Lokasi Kebakaran Dekat Tol Padalarang

Lokasi kebakaran yang berdekatan dengan ruas Tol Padalarang arah Pasirkoja KM 130 sempat membuat antrean kendaraan di ruas tol menuju Timur Bandung mencapai 5 kilometer.

Menurut juru bicara PT Purbaleunyi, Nandang Elan, arus kendaraan di tol juga terpaksa dilakukan penutupan pada saat peristiwa terjadi. 

"Untuk jalur Bandung ke arah Jakarta dari Cileunyi dan Pasirkoja, sudah mulai kebuka sekarang. Tapi kalau yang ke arah timurnya, sekarang masih tersendat sampai interchange Pasteur," kata Elan melalui telepon, Bandung, Selasa, 22 Oktober kemarin.

4 dari 5 halaman

Diduga Tertusuk Crane Proyek Kereta Cepat

Hingga Selasa kemarin, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pipa Pertamina terbakar. 

Dugaan sementara, pipa tersebut rusak oleh alat berat saat mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. 

‎Dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC) Denny Yusdiana mengatakan mendapat laporan kebakaran pipa Pertamina di wilayah kerja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia menyatakan, di sekitar lokasi kebakaran memang sedang dilakukan pengerjaan pilar.

"Lokasi (kebakaran) memang berdekatan dengan proyek kereta cepat. Di sana ada pengerjaan pilar-pilar‎," ujar Denny.

5 dari 5 halaman

13 Pekerja Proyek Diperiksa

Kepala Kepolisian Sektor Cimahi Selatan AKP Sutarman mengatakan pihaknya telah memeriksa 13 pekerja proyek yang terdiri dari 10 warga Indonesia dan tiga WNA.

"Tiga orang (WNA) itu satu di antaranya meninggal dunia, sebagai operator dari alat berat crane ini. Sedangkan yang lainnya selamat," kata Sutarman di Cimahi, Rabu (23/12/2019).

Menurut dia, para pekerja proyek saat itu tengah menyaksikan dari dekat kebakaran tersebut. Mereka lalu berlarian menyelamatkan diri setelah mendengar dua ledakan yang mengawali kebakaran pipa yang berlangsung sekitar 3 jam.

"Mereka berlarian menyelamatkan diri masing-masing, tidak ada yang luka. Selain yang meninggal, sisanya selamat," katanya.

Hingga Rabu, aparat kepolisian dan Pertamina masih berupaya melakukan sterilisasi lokasi kejadian kebakaran dan menyisir area yang diduga masih mengandung minyak yang mudah terbakar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.