Sukses

Cegah Dehidrasi dengan Racikan Jus Organik Ala Petani Wanita Tangerang

Baik di tanah langsung atau dengan cara hidroponik, semua tumbuh subur di tengah musim kemarau.

Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau seperti saat ini, ada baiknya memperbanyak konsumsi sayur dan air mineral. Seperti yang dilakukan petani wanita asal Buaran, Kota Tangerang, Banten yang membuat sendiri minuman kekinian hasil dari bertani sendiri.

Memanfaatkan lahan tidur di samping Lapas Wanita Tangerang, puluhan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Berseri ini menanam semua jenis sayuran. Baik di tanah langsung atau dengan cara hidroponik, semua tumbuh subur di tengah musim kemarau.

Seperti saat dikunjungi Selasa (22/10/2019), sejumlah ibu-ibu tengah memanen sayur pakcoy yang ditanam secara hidroponik. Namun uniknya, mereka sudah menyiapkan mesin blender dan buah-buahan lainnya.

"Mau langsung kita jus, di-mix dengan nanas. Tanpa gula, maklum saja, kami semua ini sudah usia lanjut, lagi mengurangi konsumsi yang manis-manis," seloroh Lilik Utami, Ketua KWT Mawar Berseri.

Benar saja, setelah dipanen, pakcoy dicuci bersih, kemudian direndam sebentar agar teksturnya layu. Setelah dipotong-potong, bersama dengan nanas, pakcoy dimasukan ke dalam mesin blender.

Agar ada rasa manis, madu dicampurkan ke dalamnya. Diblender sebentar, jadilah jus pakcoy nanas.

"Kita namakan Jus Panas, pakcoy nanas. Ada juga pakcoy kedondong, sesuai selera. Yang pasti segar dan sehat," tutur Lilik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suplai Sayuran Segar

Selain memang dikonsumsi sendiri, sayuran hasil panen KWT Mawar Berseri itu sudah dipasarkan ke pasar-pasar tradisional dan ratusan rumah di lingkungan Babakan. Bahkan ada salah satu hotel ternama yang meminta KWT tersebut untuk menyuplai sayuran segar nan-organik itu ke dapur mereka.

"Iya ada yang minta menyuplai langsung, tapi kami belum menyanggupi, masih fokus untuk memenuhi kebutuhan sayuran lingkungan dulu," kata Lilik.

Dari berkebun ala kekotaan ini juga, kebutuhan akan sayur-mayur keluarga di rumah terpenuhi secara terjangkau. Baru ke depan, bisa memenuhi kebutuhan pesanan dari luar lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.