Sukses

Top 3 News: KPK Sentil Mulan Jameela, Ada Apa Gerangan?

Top 3 News, KPK meminta Mulan Jameela yang kini duduk sebagai anggota DPR memahami kode etik penyelenggara negara.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi postingan anggota DPR, Mulan Jameela di media sosial.

Sebelumnya, pada 17 Oktober 2019, Mulan Jameela mengunggah tiga kacamata merek Gucci di akun Instagramnya. 

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, seseorang yang telah menjadi pejabat publik, terlebih anggota DPR RI, maka dia tidak terbebas seperti saat belum menjadi pejabat publik. 

Dia pun menyarankan, jika penyelenggara negara menerima sesuatu dari seseorang, akan lebih baik dilaporkan kepada KPK.

Lantas, apa respons Mulan Jameela terkait hal ini? 

Sementara itu, Kota Bekasi, Depok, dan Tangerang memilih untuk bergabung dengan Ibu Kota Jakarta. Hal ini muncul setelah ada rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya yang dicetuskan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Apa alasan daerah-daerah tersebut memilih DKI Jakarta? Untuk Bekasi, salah satu alasannya karena masalah sampah. Diketahui, DKI Jakarta hingga saat ini masih membuang sampah-sampah di TPST Bantargebang.

Lalu apa alasan Depok yang memilih bergabung ke DKI ketimbang Provinsi Bogor? 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 18 Oktober 2019:

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. KPK Minta Mulan Jameela Memahami Kode Etik Penyelenggara Negara

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap Mulan Jameela bisa memahami kode etik sebagai penyelenggara negara. Mulan kini bukan hanya seorang selebritas, melainkan anggota DPR Fraksi Gerindra.

"Begini, ketika seseorang jadi pejabat, apalagi anggota DPR RI maka dia tidak terbebas seperti ketika dia menjadi pejabat publik," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).

Pernyataan Febri ini menanggapi postingan Mulan Jameela di sosial media. Mulan memamerkan tiga kacamata mewah.

"Di aturan kode etik DPR RI juga diatur memprioritaskan pelaksanaan tugas dari DPR RI itu sendiri, dan saya kira ada sejumlah aturan larangan konflik kepentingan, ya ini yang harapannya betul-betul dipahami. Agar pelaksanaan tugas sebagai wakil rakyat itu benar-benar dilaksanakan secara maksimal," kata Febri.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. 3 Daerah Ini Ingin Gabung ke Jakarta

Beberapa daerah memiliki keinginan buat bergabung ke DKI Jakarta. Wacana ini muncul setelah ada rencana pembentukan Provinsi Bogor Raya yang dicetuskan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Namun, beberapa daerah tersebut lebih memilih DKI Jakarta dibandingkan ikut bergabung dengan Provinsi Bogor Raya.

Ada banyak alasan daerah-daerah tersebut memilih DKI Jakarta, mulai dari segi ekonomi hingga dari segi kebudayaannya.

Daerah manasajakah itu?

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Fakta Kerusuhan di Penajam Paser Utara, Calon Ibu Kota Indonesia

Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dikenal orang ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilihnya untuk menjadi salah satu Ibu Kota Indonesia yang baru.

Namun, suasana mencekam tiba-tiba terjadi di wilayah tersebut, Rabu, 16 Oktober 2019. Sekelompok warga bertindak anarkistis dengan membakar permukiman warga di tiga RT Gang Buaya Kelurahan Penajam dan pelabuhan penyeberangan feri setempat. 

Aksi ini diduga dipicu oleh meninggalnya seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita Gamma PPU bernama Chandra. Namun, kini situasi di Penajam Paser Utara mulai berangsur-angsur kondusif. 

Lantas, bagaimana awal kerusuhan terjadi hingga berujung aksi anarkis warga di Penajam Paser Utara?

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.