Sukses

MPR Gelar Gladi Kotor Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Usai mengucap sumpah dalam pelantikan, Jokowi dan Ma'ruf akan menyampaikan pidato kenegaraannya untuk pertama kali sebagai pemimpin negara 5 tahun mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar gladi kotor pelantikan presiden-wakil presiden periode 2019-2024, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Gladi tersebut mengatur teknis saat para hadirin, presiden-wakil presiden masuk ke dalam ruangan.

Pelantikan akan dilakukan Minggu 20 Oktober 2019 di gedung Nusantara atau gedung kura-kura, pukul 14.30 WIB.

Dalam gladi tersebut, presiden-wakil presiden terpilih masuk ruang pelantikan bersamaan. Disusul wakil presiden periode 2014-2019. Mereka langsung duduk di tempat yang telah ditentukan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla nantinya akan duduk sendiri, di sisi kanan meja pimpinan MPR. Sementara Jokowi-Ma'ruf duduk berdampingan di sebelah sisi kanan meja pimpinan MPR.

Sebelum pengambilan sumpah jabatan, Ketua MPR akan membuka sidang terlebih dahulu.

Setelah itu, hadirin berdiri, memberi hormat saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan oleh marching band. Setelahnya, lagu Mengheningkan Cipta turut diputar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumpah Jabatan

Lagu kebangsaan telah dikumandangkan, Ketua Mahkamah Agung (MA) akan mengambil sumpaj jabatan Jokowi-Ma'ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2019-2024.

Usai mengucap sumpah, Jokowi dan Ma'ruf akan menyampaikan pidato kenegaraannya untuk pertama kali sebagai pemimpin negara 5 tahun mendatang. Pidato kenegaraan diakhiri dengan nyanyian Indonesia Raya.

Setelahnya, para tamu undangan, khususnya pemimpin luar negeri menyampaikan ucapan selamat secara langsung secara berurutan.

Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono mengatakan, kapasitas gedung kura-kura untuk 1.000 orang lebih. Namun demikian pihaknya masih melakukan evaluasi lebih lanjut.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.