Liputan6.com, Jakarta - Politikus Gerindra Sandiaga Uno menilai check and balance tetap diperlukan bagi pemerintah. Dia berpendapat perlu ada pihak di luar pemerintahan yang memberikan masukan-masukan konstruktif terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo lima tahun ke depan.
"Kita kasih masukan yang konstruktif dan bersahabat sehingga lima tahun ke depan ini masyarakat bisa fokus nggak gaduh politiknya. Nggak pecah belah. Tetapi agenda yang konstruktif, pemerintah butuh masukan," ujar Sandiaga di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).
Baca Juga
Sandiaga mengatakan, Jokowi tak bisa dikelilingi orang yang selalu memuji kinerja Jokowi dan mendistorsi masukan rakyat.
Advertisement
"Kan nggak bisa dikelilingi dengan masukan asal bapak senang atau didengungkan oleh para buzzer-buzzer yang mendistorsi masukan dari rakyat itu sangat berbahaya bagi demokrasi," ujarnya.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jadi Penyeimbang
Sandiaga mengatakan, masyarakat lebih menghargai adanya check and balance daripada ramai-ramai gabung di pemerintah. Sandiaga berpendapat masih perlu adanya oposisi.
Dia menyarankan, sebaiknya partai koalisi yang kalah pada Pilpres 2019 tidak pindah kubu. Gerindra sendiri bersikap siap jika pemerintah mengajak bergabung. Tetapi, Gerindra juga siap menjadi partai oposisi.
"Gerindra sangat siap menjadi bagian check and balance tersebut," kata Sandiaga.
Advertisement
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement