Sukses

Tak Bisa Bertemu Wiranto, Prabowo Janji Akan Jenguk Ulang

Prabowo tidak bisa bertemu langsung lantaran Wiranto tengah istirahat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjenguk Menko Polhukam Wiranto yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat akibat diserang terduga teroris di Pandeglang, Banten. 

Mantan Danjen Kopassus itu mengaku prihatin terhadap peristiwa yang dialami Wiranto yang merupakan seniornya di TNI.

"Kita prihatin dengan aksi semacam itu, bukan budaya kita. Kita harus hindari semua bentuk kekerasan," kata Prabowo usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Sayangnya, saat Prabowo tiba di ruang rawat, Wiranto sedang tidur. Sehingga keduanya tidak beisa bertatap muka secara langsung.

"Pas saya datang beliau masih tidur. Tadi saya ketemu tim dokter, ketemu ibu, Alhamdulillah kondisinya stabil, mudah-mudahan cepet baik, kita doakan semua. Intinya, saya janji akan datang lagi pada saat beliau bangun," kata Prabowo.

Diketahui, Prabowo tiba di RSPAD Gatot Soebroto sekira pukul 18.15 WIB. Dia ditemani oleh Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Kunjungan Prabowo terhitung singkat, hanya sekira 20 menit dia berada di dalam ruang Paviliun Kartika, tempat Wiranto dirawat inap.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usus Wiranto Dipotong 40 Cm

Menko Polhukam Wiranto masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat setelah ditusuk terduga teroris berinisial SA alias Abu Rara saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten. Kini Wiranto telah melewati masa-masa kritisnya.

Hal itu diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

"Masa kritsinya sudah dilewati. Tinggal pemulihan," ujar Mahfud di lokasi.

Mahfud menceritakan, tim medis telah mengambil tindakan operasi dengan memotong sekitar 40 cm ususnya. Saluran pencernaan Wiranto itu terluka akibat tusukan senjata tajam yang dihunuskan penyerang.

"Memang itu terkena, lalu dipotong terus disambung terus selesai," kata Mahfud yang mengaku mendapat keterangan dari tim medis.

Hal senada juga disampaikan tenaga ahli Menko Polhukam, Agus Zaini. Dia mengungkapkan, usus halus Wiranto harus dipotong sepanjang 40 cm akibat luka tusuk.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," kata Agus dalam keterangan tertulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.