Sukses

Top 3 News: Teror Menyasar Wiranto di Pandeglang

Top 3 News, Menko Polhukam Wiranto mengalami dua luka tusukan di bagian perut.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Menteri bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang saat berkunjung ke Pandeglang, Banten.

Dia mengalami luka tusukan di bagian perut. Belakangan, pelaku penusukan terhadap Wiranto adalah seorang pria berinisial SA.

Penyerang Wiranto diduga terpapar radikal ISIS. Saat peristiwa terjadi, Wiranto hendak meresmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla'ul Anwar di Kampus UNMA Banten, Kamis, 10 Oktober 2019.

SA tak beraksi sendiri, rencana penyerangan Wiranto dilakukan bersama FD, sang istri.

Penyerangan tersebut tak hanya melukai Wiranto. Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto, ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) Serda Yogi Wahono, dan mantan sekretaris pribadi (Sespri) Wiranto juga menjadi korban. 

Setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Menes, Menko Polhukam Wiranto langsung diterbangkan ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Dipimpin oleh dokter Terawan Agus Putranto, Wiranto menjalani operasi selama 2,5 jam.

Lantas, bagaimana kondisi Wiranto usai operasi? 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 10 Oktober 2019: 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Fakta-Fakta Penyerangan Wiranto di Banten

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang saat tengah berada di wilayah Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis, 10 Oktober 2019. 

Peristiwa penyerangan Wiranto itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu dia tengah menghadiri peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar. Dua orang diamankan terkait insiden tersebut. 

Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang Firman menyatakan, Menkopolhukam Wiranto terkena dua tusukan di bagian perut.

Selain Wiranto petugas medis juga menangani tiga orang lain yang juga terkana tusukan, yakni ajudan Wiranto, Kapolsek Menes dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Buat Surat Pernyataan Tak Ada Penganiayaan, Ninoy: Kalau Saya Tidak Tulis, Akan Dibunuh

Viral di media sosial sebuah surat pernyataan yang dibuat oleh relawan Joko Widodo, Ninoy Karundeng. Surat yang beredar tersebut ditulis langsung oleh Ninoy pada 1 Oktober 2019.

Ninoy Karundeng mengaku surat pernyataan yang sempat beredar di media sosial ditandatanganinya dalam keadaan di bawah ancaman.

Surat tersebut berisi keterangan bahwa Ninoy tidak akan melaporkan ke polisi atas peristiwa yang terjadi di Masjid Al Falah.

"Surat yang saya tulis itu, itu betul saya yang menulis. Tapi kalau saya tidak menulis, saya akan dibunuh. Itu saya harus mengikuti apapun tulisan satu-satu. Itu diikuti apa yang mereka mau, kalau tidak saya ini tuk menyelamatkan nyawa saya," papar Ninoy Karundeng di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. RSUD Pandeglang Sebut 4 Orang Terluka dalam Kejadian Penusukan Wiranto

Sepasang suami istri yang menusuk Menkopolhukam Wiranto saat berkunjung di Banten. Tak hanya Wiranto, tiga orang juga terluka akibat kejadian ini.

Mereka adalah Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto, ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) Serda Yogi Wahono, dan mantan sekretaris pribadi (Sespri) Wiranto yang juga ulama Mathla'ul Anwar (MA) Fuad Syauqi.

Korban luka yang datang ke RSUD Pandeglang bersamaan dengan Wiranto adalah ajudan Danrem 064/MY, Serda Yogi Wahono.

Kemudian disusul Fuad Syauqi, yang mengalami luka ringan di dada bagian kiri dan kanannya. Beruntung tidak menembus paru dan mematahkan tulang iganya.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.