Sukses

Sekjen PA 212 Mengajukan Penangguhan Penahanan

Azis menyebutkan, Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar sedang menjalani perawatan karena tengah mengidap beberapa penyakit.

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka penganiaya relawan Jokowi Ninoy Karundeng, Bernard Abdul Jabbar meminta penangguhan penahanan kepada polisi.

Azis Januar, selaku pengacara mengatakan, pihaknya sudah mengajukan surat permohonan penangguhan penahanan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.

"Iya tadi siang sudah kita masukkan sesuai prosedur kepada Kapolda hingga ke tingkat penyidik serta jaminan dari istrinya. Kemudian disertai juga dengan bukti-bukti bahwa ustaz Bernard itu sakit. Tadi malam itu agak pincang dan mulutnya agak kesulitan bicara," kata Azis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Azis menyebutkan, Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu sedang menjalani perawatan karena tengah mengidap beberapa penyakit.

Ia menyebut, penyakit yang diderita Bernard ialah diabetes dan stroke. "Dikhawatirkan terjadi hal-hal buruk," katanya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekjen PA 212 Tersangka

Sebelumnya, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menetapkan Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Doni alias Bernard Abdul Jabbar sebagai tersangka, dalam dugaan kasus penculikan disertai penganiayaan kepada relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.

"Nama sesuai KTP Bernadus Doni sudah ditetapkan tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa 8 Oktober 2019.

Selain Bernard, ada 12 tersangka lain yang terlibat kasus tersebut. "Polda Metro Jaya sudah menetapkan 13 tersangka, 12 tersangka dilakukan penahanan, dan satu tersangka tidak ditahan karena sakit," ucap Argo.

Argo mengatakan, dari seluruh tersangka yang terlibat kasus penculikan dan penganiayaan Ninoy Karundeng itu, tiga orang berjenis kelamin perempuan. "Ada 3 orang yang kita kenakan juga UU ITE," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.