Sukses

Jokowi-Ma'ruf Akan Dilantik, PDIP Ucapkan Terima Kasih ke Nahdliyin

Dalam kesempatan yang sama, Hasto Kristiyanto juga menampik tudingan bahwa PDIP adalah antiislam.

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sowan ke salah satu pesantren binaan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

Dia menyampaikan terima kasih atas dukungan kelompok nahdliyin sehingga Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin terpilih menjadi presiden-wakil presiden RI periode 2019-2024.

"Kami berterima kasih kepada para kiai kami yang atas doa restu dan dukungan, sehingga Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin, pasangan umaro ulama ini segera dilantik, kami juga berterima kasih atas dukungan nahdliyin sehingga PDI Perjuangan dipercaya menjadi pemenang pemilu," kata Sekjen PDIP Hasto di Pondok Pesantren Al Tsafaqah di Jakarta Selatan, Selasa malam (8/10/2019).

Menurut Hasto, dukungan nahdliyin adalah cerminan persaudaraan dengan kelompok nasionalis yang sudah terjalin sejak masa-masa perjuangan kemerdekaan. Hasto merasa, kekeluargaan ini amat dekat sejak pertama kali nahdliyin berdiri, dan menjadi pilar utama negeri.

"Buat PDI Perjuangan, bersama dengan NU itu arahnya jelas, bintang penuntunnya sangat jelas," kata Hasto.

Kedatangan Sekjen PDIP tersebut didampingi sejumlah kader partai, seperti Gus Nabiel Haroen yang juga Ketua Pencak Silar NU Pagar Nusa, Sekjen Baitul Muslimin Indonesia Gus Falah Amru, dan beberapa anggota DPRD DKI Jakarta.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tampik Tudingan PDIP Partai Anti Islam

Dalam kesempatan yang sama, Hasto Kristiyanto juga menampik tudingan bahwa partainya adalah antiislam.

Karenanya, di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Al Tsafaqah, Hasto bercerita bagaimana partai merangkul Islam sejak zaman dulu hingga kini.

"Dulu Bung Karno pergi ke Uni Soviet untuk mencarikan makam tokoh Islam Imam Al Buchori. Di tengah fitnah bahwa Soekarno dan PDIP anti-Islam, justru proklamator RI itulah yang membangun masjid di bumi paling utara," cerita Hasto yang disambut decak kagum para santri ponpes binaan Ketum PBNU Said Aqil Siradj ini, Ciganjut, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).

Kemudian, eratnya PDIP dengan Islam dilanjutkan oleh putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri. Saat menjabat sebagai presiden kelima Republik Indonesia, Mega membangun masjid bumi paling selatan yakni di Afrika.

Cerminan baik tersebut, sambung Hasto, juga dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu tindak nyatanya adalah bagaimana Jokowi menyepakati Hari Santri dan menyetujui UU Pesantren yang baru diundangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.