Sukses

Polisi Tendang Ojol Saat Sterilisasi Jalur Jokowi di Bogor Dimutasi

Seorang Polisi sempat menendang seorang pengemudi ojek online di Kota Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Polisi Lalu Lintas Polres Bogor Kota yang viral lantaran menendang pengemudi ojek online (ojol) saat sterilisasi jalan yang akan dilintasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dimutasi dari jabatannya. Hal itu dibenarkan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Hendri Fiuser.

"Betul sudah dipindahtugaskan," tutur Hendri saat dikonfimasi, Minggu (6/10/2019).

Menurut Hendri, polisi tersebut dipindahkan ke jabatan yang tidak lagi secara langsung bersinggungan dengan masyarakat.

"Sudah mulai dipindah tugaskan hari itu juga. Tadinya pelayanan di masyarakat, kita tarik ke staf sumber daya, staf di dalam. Jadi kan tidak bersentuhan dengan masyarakat," jelas Hendri.

Sebuah video viral memperlihatkan oknum Polisi Lalu Lintas (Polantas) menendang seorang pengemudi ojek online di Kota Bogor.

Dalam rekaman video, aksi oknum polisi berinisial RZ berpangkat Ipda menendang kaki, mendorong, dan memukul kepala seorang pengemudi ojek online (ojol) yang sedang membawa penumpang pria paruh baya.

Video berdurasi 30 detik tersebar luas melalui pesan berantai dan dalam hitungan jam.

Awalnya, RZ bersama satu rekan anggota Satlantas Polresta Bogor Kota terlihat marah kepada seorang driver ojol di kawasan Tugu Kujang, Jalan Otista Kota Bogor, Sabtu (5/10/2019) siang.

Kedua oknum polisi itu kemudian menghampiri driver ojol sambil berteriak mengucapkan kata-kata kasar kepada pria berjaket hitam hijau tersebut.

Dalam waktu bersamaan, driver ojol pun menghampiri oknum polisi yang mengenakan helm serta rompi hijau itu di bahu jalan tepat di depan Lawang Salapan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tendang Kaki Pengemudi

Setelah mendekat, seorang oknum polisi ini langsung menendang kaki dan mendorong tubuh pengendara motor tersebut. Padahal, sedari jauh pengemudi ojol itu sudah memohon-mohon minta maaf sambil membungkukkan badannya ke hadapan polisi tersebut.

Namun, oknum polisi justru kembali melayangkan tangannya ke arah kepala pria itu. Untungnya, pengemudi itu mengenakan helm sehingga tidak melukai kepalanya.

Informasi yang dihimpun, diduga aksi arogansi oknum polisi tersebut dipicu karena pengendara motor itu menerobos jalur yang baru saja ditutup petugas. Pada saat itu, polisi menutup sementara jalur yang mengarah Jalan Otista karena Presiden Joko Widodo akan melintas masuk ke Istana Bogor.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan, peristiwa itu terjadi hari ini, Sabtu tadi sekitar pukul 11.00 WIB, dekat Tugu Kujang, Kota Bogor. Aksi oknum polisi tersebut dipicu oleh pengemudi ojol melanggar area steril yang akan dilewati Presiden Joko Widodo.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, pengemudi ojol ini ngotot masuk sampai beberapa petugas menghadang akhirnya bisa dihentikan. Karena anggota merasa kesal terjadilah tindakan emosi seperti tadi yang dilihat di video itu," kata Hendri kepada wartawan di Mapolresta Bogor Kota.

Namun begitu, menurut Hendri aksi oknum polisi tersebut tidak dibenarkan meskipun pengemudi ojek online melanggar aturan. Seharusnya oknum anggota polisi tersebut memberikan peringatan keras dan menilang pengemudi ojol.

"Tindakan anggota salah, tapi ini bentuk kekesalan anggota yang berlebihan dilampiaskan demikian, karena tanggung jawab anggota tersebut kalau terjadi hal-hal lain karena rangkaian VVIP sudah masuk, ini sangat berbahaya dan dilarang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.