Akbar Tanjung Tanggapi Rencana Aksi Mahasiswa Duduki DPR Hari Ini

Golkar di Ujung Tanduk, Ini Solusi Akbar Tanjung — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (tengah) ditemani para tokoh & senior Partai Golkar menggelar konferensi pers terkait kisruh Partai Golkar, Jakarta, Senin (4/5/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar sejumlah selebaran dalam aplikasi pesan WhatsApp terkait aksi unjuk rasa atau demo yang akan dilakukan oleh sejumlah mahasiwa di Gedung DPR/MPR hari ini, Senin (30/9/2019). Aksi tersebut dilakukan untuk menduduki Gedung DPR.

Menanggapai hal itu, politikus senior Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa patut diperhatikan. Terlebih, terhadap para pemangku kekuasaan di republik ini. Sebab, sistem pemerintahan di Indonesia yakni demokrasi.

"Tapi demikian pula pada adik-adik mahasiswa tentu aspirasi yang mereka perjuangkan atau yang mereka sampaikan itu harus betul-betul sejalan dengan idealisme mereka sebagai mahasiswa yang menghendaki adanya kehidupan yang adil dan kehidupan keadilan dan kebenaran," kata Akbar Tanjung usai menghadiri Milad KAHMI di Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Minggu malam 29 September 2019.

Pendiri Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu mengaku, tak tahu persis aksi apa yang akan dilakukan sejumlah mahasiswa di depan DPR.

"Saya tidak tahu persis aksi-aksi yang mau dilakukan, saya tidak tahu apa kalau kaitan dengan KPK. Saya kira kita semuanya mempunyai komitmen untuk bisa memberantas korupsi memperkuat institsui KPK itu sudah menjadi tekad kita," ujar Akbar Tanjung.

Ia menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah membuktikan kinerjanya dalam menindak para koruptor yang telah merugikan negara.

"Dan KPK selama ini sudah memperlihatkan kesungguhannya dalam usaha pemberantasan," kata Akbar Tanjung mengakhiri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Aksi mahasiswa turun ke jalan mengkritisi langkah DPR RI terhadap sejumlah RUU yang dinilai bermasalah, seperti RUU KUHP, RUU Pertanahan, dan RUU KPK, mendapat sorotan dunia. Mulai dari Asia, Inggris hingga Amerika.