Sukses

PKB Ngotot Perjuangkan Cak Imin Jadi Ketua MPR

Maman mengatakan, masih ada waktu untuk PKB melakukan lobi dengan fraksi agar Cak Imin menjadi Ketua MPR.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkukuh, mendorong Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengisi kursi Ketua MPR. Anggota Dewan Syura PKB, Maman Imanulhaq membeberkan alasan partainya tetap ngotot menempati posisi tertinggi MPR.

"Dilihat dari senioritas dan dilihat dari posisi ketua umum, kita akan terus berusaha menjadikan gus Muhaimin sebagai pimpinan, Ketua MPR," ujar Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, (29/9/2019).

Maman menyebut, Muhaimin tidak hanya merepresentasikan Nahdlatul Ulama saja. Menurut Maman, Cak Imin juga selalu mendapat masukan dari para kiai tentang bagaimana menjaga ideologi Pancasila dan empat pilar melalui MPR.

PKB tidak khawatir meski partai Golkar mengusung Bambang Soesatyo atau Bamsoet sebagai Ketua MPR. Maman mengatakan, masih ada waktu untuk PKB melakukan lobi dengan fraksi.

Maman mengeklaim, memiliki argumentasi lebih rasional dan implementatif mengapa Ketua MPR harus dari PKB.

"Komunikasi politiknya akan terus gencar kita lakukan tapi sekali lagi kita punya argumen yang lebih rasional, argumen yang lebih implementatif tentang pentingnya Ketua MPR dari PKB," ucap Maman.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Pimpinan MPR

Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan periode 2014-2019 di Ruang Rapat Paripurna I Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, pada Jumat 27 September 2019. 

Dalam sidang, Ketua MPR Zulkifli Hasan atau Zulhas mengesahkan, perubahan Tatib tentang pimpinan MPR yang semula berjumlah 8 menjadi 10 pimpinan. Satu orang Ketua dan 9 Wakil Ketua.

Selain Zulhas, enam Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang, Mahyudin, Muhaimin Iskandar, Ahmad Muzani, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Basarah hadir dalam sidang. Sedangkan EE Mangindaan, tidak hadir dengan alasan sakit.

"Sekarang kami sampaikan apakah perubahan Tatib MPR ini disetujui?," kata Zulhas memimpin sidang.

Pertanyaan Zulhas pun dijawab serentak oleh para peserta. "Setujuu..," jawab peserta.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.