Sukses

Polisi: Mahasiswa yang Tewas di Kendari Terkena Peluru Tajam

Luka tembak mahasiswa tewas, menurutnya masuk dari dada bagian samping kiri hingga menembus dada kanan. Namun, peluru tidak ditemukan.

Liputan6.com, Kendari - Polisi menyatakan mahasiswa tewas di Kota Kendari, terkena peluru tajam. Hal ini disampaikan Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto sebelum dicopot oleh Kapolri.

"Dari lukanya, terkena peluru tajam. Namun, belum ada hasil autopsi terkait jenis peluru dan senjata apa yang digunakan," ujar Iriyanto di Kendari, Jumat (27/9/2019).

Dia menambahkan, butuh waktu mengungkap jenis peluru. Terkait jenis senjata, Iriyanto belum memastikan berjenis glock, revolver atau senjata laras panjang.

Luka tembak mahasiswa tewas, menurutnya masuk dari dada bagian samping kiri hingga menembus dada kanan. Namun, peluru tidak ditemukan.

"Secepatnya, namun perlu diketahui polisi dibekali senjata dengan peluru hampa, gas air mata, tongkat dan water canon," terang Iriyanto.

Dia memastikan, polisi tidak dibekali peluru tajam dan peluru karet.

Saat aksi demonstrasi, kata dia, massa melempari kantor DPRD Sulawesi Tenggara. Selain itu, sebagian bangunan kantor terbakar oleh ulah massa.

"Tidak hanya itu, pos polisi Lalu Lintas dan barang bukti motor tilang ikut dibakar," katanya.

Dia juga menjelaskan, ada 6 orang anggota polisi yang cedera dan luka-luka pada saat demonstrasi. Salah satunya, Kasat Intel Polres Kendari, Iptu Nursaji mengalami luka robek di kelopak mata kanan.

Mahasiswa tewas saat demonstrasi menuntut pembatalan RKKUHP dan RUKPK di Kendari yakni, La Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19). Keduanya masing-masing berasal dari Fakultas Perikanan dan Teknik Universitas Halu Oleo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mahasiswa Temukan Selongsong Peluru

Mahasiswa Kendari yang berdemonstrasi di Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, menemukan butiran selongsong peluru di jalan raya.

"Kami temukan selongsong peluru di jalan raya, saat aksi demonstrasi," ujar Rahmat Hidayat, salah satu mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Jumat (27/9/2019).

Pernyataan Rahmat didukung oleh sejumlah video beredar. Mahasiswa menemukan selongsong peluru yang berbentuk lebih kecil di lokasi demonstrasi.

"Lihat ini bekas peluru kawan-kawan, kami temukan tadi ditembakkan ke arah kami," ujar mahasiswa dalam rekaman video.

Dalam video yang berdurasi 22 detik itu, mahasiswa memegang peluru yang didapat dan memperlihatkan mahasiswa lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.