Sukses

Pemerintah Diminta Gerak Cepat Pulihkan Ambon Usai Diguncang Gempa

Hingga Jumat pagi pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Kairatu berkekuatan Magnitudo 6,5 menunjukkan telah terjadi 239 kali aktivitas gempa susulan.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta pemerintah segera gerak cepat turun tangan mengatasi musibah di Ambon, Maluku. Apalagi gempa berkekuatan magnitudo 6,8 yang mengguncang Ambon telah menelan 23 korban jiwa dan hampir melumpuhkan aktivas warga di daerah tersebut.

Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono berharap, sejumlah Kementerian bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya bergotong-royong membantu masyarakat di Ambon. Begitu juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Polri agar segera bergerak mengatasi kondisi di lokasi terdampak gempa.

"Agar keadaan darurat ini segera pulih," ujar Nono, Jumat (27/9/2019).

Menurutnya, saat ini masyarakat terdampak gempa memerlukan kebutuhan pokok untuk bertahan hidup. Karenanya, dia meminta Kementerian Sosial (Kemsos) dan Kementerian Kesehatan (Kemkes) turun terlebih dahulu.

Ambon diguncang gempa pertama kali sekitar pukul 06.46 WIB dengan magnitudo 6,8. Gempa terus berlanjut. Hingga Jumat pagi pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Kairatu berkekuatan Magnitudo 6,5 menunjukkan telah terjadi 239 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks), dengan 41 gempa di antaranya dirasakan warga.

Gempa susulan terbesar berkekuatan M 5,6 dan terkecil M 3,0. Dampaknya, selain memakan korban sebanyak 20 orang. Haruku dan Kairatu telah berdampak menimbulkan kerusakan rumah di beberapa tempat dan beberapa orang mengalami luka-luka.

"Saya juga menyampaikan turut berduka cita dan prihatin. Semoga rakyat maluku tabah menghadapi musibah ini, dan segera pulih seperti sedia kala," kata Nono yang juga sebagai Anggota DPD dari Maluku itu.

Nono juga berjanji akan menggalang dana, baik sesama anggota DPD ataupun sejumlah perusahaan untuk memberikan dana CSR-nya untuk membantu meringankan beban masyarakat di Ambon yang terkena gempa.

Dia berharap, dana akan terkumpul dalam waktu dekat dan segera disalurkan kepada masyarakat di sana. "Tentu kami akan membantu saudara-saudara kami di sana," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan memberikan santunan kepada korban tewas akibat gempa yang terjadi di Ambon, Maluku. Jokowi mengaku mendapat laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo bahawa korban meninggal akibat peristiwa ini mencapai 23 orang.

"Kepada korban yang meninggal tadi sudah saya sampaikan kepada menteri sosial untuk memberikan santunan," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Dalam laporan yang diterimanya, Jokowi menyebut bahwa ada ratusan orang yang mengalami luka-luka serta ribuan orang mengungsi akibat gempa Ambon. Dia mengatakan bahwa korban yang mengalami luka-luka perawatannya akan ditanggung negara.

"Yang luka-luka perawatannya ditanggung oleh pemerintah," ucapnya.

Jokowi mengaku telah memerintahkan Doni, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita untuk turun ke lapangan menginstruksikan jajarannya memberi bantuan kepada korban gempa di Ambon

"Terkait kerusakan fisik akibat gempa ini masih dilakukan pendataan. Kemarin terakhir saya dapatkan laporan kira-kira seratusan rumah yang rusak," jelasnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal akibat gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Maluku pada Kamis 26 September 2019 bertambah menjadi 23 orang.

"Korban meninggal tertinggi diidentifikasi di Kabupaten Maluku Tengah, sebanyak 14 orang. BPBD Provinsi Maluku mencatat pada Kamis (26/9) pukul 21.53 WIT, total korban meninggal sebanyak 23 orang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9/2019).

Korban meninggal juga ditemukan di Kota Ambon sebanyak 6 orang dan Kabupaten Seram Bagian Barat ada 3 orang. Agus mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan, lebih dari 100 orang menderita luka-luka akibat gempa Ambon. Korban luka disebabkan reruntuhan bangunan pascagempa.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.