Sukses

Polri Selidiki Kabar Wanita Tertembak Saat Aksi Demo di Kendari

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan adanya perempuan yang tertembak. Korban langsung dievakuasi begitu diketahui tertembak.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengaku telah mendengar kabar adanya seorang ibu-ibu yang diduga tertembak saat aksi unjuk rasa berujung ricuh di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kabar tersebut masih dalam penyelidikan.

"Sedang dilakukan penyelidikan atas info seorang ibu atau perempuan tertembak, di mana jarak antara rumah tempat ibu itu, berada dengan lokasi demonstrasi sekira 2-3 kilometer," kata Irjen Iqbal saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (26/9/2019).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan adanya perempuan yang tertembak. Korban langsung dievakuasi begitu diketahui tertembak.

Korban sedang hamil 6 bulan, diketahui bernama Putri Yulia (23). Korban tidak sadar tertembus peluru pada betis kanan pada pukul 16.25 Wita pada Kamis 26 September 2019. Awalnya, korban mengira itu luka biasa.

Setelah peluru dikeluarkan di rumah sakit, teridentifikasi berukuran 9 milimeter atau 0,9 sentimeter. Ukuran ini dinyatakan tim dokter RS Bhayangkara Kota Kendari, sejam setelah dilarikan ke rumah sakit. 

"Korban diberitahu suaminya jika itu luka karena tembakan. Setelah dicek, ternyata benar," ujar Harry, Jumat (27/9/2019).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Sadar Kena Tembakan

Korban beralamat di Jalan Supu Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga. Saat kejadian, korban tidak mengetahui telah tertembak dan baru sadar saat terbangun dari tidur.

AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, jarak lokasi demo mahasiswa menurut jarak google map yakni 3 kilometer. Namun, jarak lokasi tertembaknya dua mahasiswa tewas dan ibu rumah tangga, hanya sekitar 2 kilometer.

"Korban hamil 6 bulan. Saat ini dievakuasi di kampung halamannya oleh keluarga di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan karena sedang hamil dan butuh perawatan," tambah Harry.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.