Sukses

Prabowo: Kalau Negara Baik, Tidak Ada Kerusuhan di Mana-mana

Menurutnya ancaman terbesar sebuah negara adalah korupsi. Karena itu, Prabowo menyinggung tindakan pemerintah yang menyetujui UU KPK direvisi.

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang aksi unjuk rasa yang terus terjadi belakangan ini menandakan bahwa negara Indonesia saat ini dalam kondisi tidak baik.

Demonstrasi elemen mahasiswa terus berlanjut menyusul pengesahan revisi UU KPK, pembahasan RUU KUHP dan RUU lainnya yang menjadi kegelisahan publik.

"Kalau ada yang mengatakan negara baik-baik saja berarti tidak ada kerusuhan di mana-mana?" ucap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat simposium 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di kediamannya, Desa Bojong Koneng, Bogor, Kamis (26/9/2019).

Menurutnya ancaman terbesar sebuah negara adalah korupsi. Karena itu, Prabowo menyinggung tindakan pemerintah yang menyetujui UU KPK direvisi.

"Ketika bertanya, bagaimana Indonesia, ada korupsi atau tidak? Mungkin saat ini korupsi sudah menurun ya, makanya dilakukanlah revisi undang-undang. Ya Alhamdulillah lah, kalau korupsi menurun, kita semua terima kasih," ujar Prabowo.

Selain penegakan hukum, dia juga mengaku cemas dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Harga pangan terus merangkak naik, pengangguran meningkat dan terjadi radikalisme idelologi.

"Saya merasa cemas, banyak ahli strategi luar negeri mengatakan 'Indonesia not available', 'Indonesia anytime can break up'. Kalau saya bicara itu, saya dibilang pesimis. Makanya diadakan forum ilmiah ini karena bicaranya ilmiah," terang dia.

Ekonomi Indonesia tidak pernah maju karena masih menganut paham neoliberal yang cenderung memberikan keuntungan pada kapitalis.

"Amerika mbah-nya neolib saja sudah meninggalkan paham neolib, kok kita murid-muridnya masih," ujar Prabowo.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukti Neoliberal

Salah satu bukti neoliberal masih mengakar di Indonesia yaitu masih impor produk-produk pangan dan energi. Padahal impor itu menguras anggaran negara cukup besar.

"Anggaran impor mencapai $ 25 miliar per tahunnya. Padahal kita bisa swasembada baik pangan maupun energi," terang Prabowo.

Solusi untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia yaitu melalui swasembada pangan dan energi. Swasembada ini telah ia tuangkan dalam strategi yang dibuat bersama para ahli, yang dinamakan strategi pertumbuhan ekonomi dua digit atau sustained double digit growth.

"Saya akan sodorkan strategi ini ke siapa pun yang memimpin, karena ini negara kita semua, jangan kita berlarut dalam permusuhan," kata Prabowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.
    H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.

    Prabowo Subianto

  • salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.
    salah satu negara yang dilintasi dengan garis khatulistiwa. Negara ini memiliki Batik sebagai ikon budayanya.

    Indonesia