Sukses

Ribuan Warga di Wamena Masih Mengungsi di Markas Polri dan TNI

Ribuan masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengungsi ke markas polisi dan TNI sejak Senin, 23 September 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengungsi ke markas polisi dan TNI sejak Senin, 23 September 2019. Mereka mengungsi karena kerusuhan anarkistis yang terjadi di kota tersebut.

"Ada ribuan masyarakat mengungsi di mapolsek, mapolres, dan kodim. Sampai Selasa pagi ini mereka masih mengungsi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Menurut dia, ada kemungkinan mereka akan kembali ke rumah masing-masing karena situasi keamanan di Wamena sudah kondusif.

Sementara ini, anggota Polri dan TNI terus berpatroli serta berjaga di permukiman warga. Penjagaan dilakukan untuk menghindari adanya kejadian tak diinginkan yang merugikan masyarakat kembali terjadi.

"Jadi anggota kita dan TNI, selain di objek vital, juga mengamankan perkampungan dengan patroli dan penjagaan. Ini untuk mencegah upaya pembakaran dan penjarahan barang-barang di rumah warga yang ditinggalkan untuk mengungsi," kata Kamal soal situasi di Wamena.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondusif

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Waena, Jayapura dan Wamena, Papua, Senin 23 September 2019. Kerusuhan yang berlangsung sejak pagi itu mereda pada sore harinya.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, petugas TNI-Polri masih berjaga-jaga untuk mencegah hal-hal tak diinginkan kembali terjadi.

"Di Wamena, situasi sudah kondusif sejak pukul 15.00 WIT. Begitu juga di Waena, Jayapura, kondisinya sudah kondusif dari sore ke malam," ujar Kamal ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Senin, kerusuhan juga terjadi di Waena, Jayapura, Papua. Massa yang bertindak anarkistis ini pada awalnya melaksanakan demonstrasi di Universitas Cendrawasih (Uncen).

Massa dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu sempat menduduki auditorium Uncen. TNI dan Polri kemudian bernegosiasi dengan massa. Mereka kemudian bersedia membubarkan diri dan minta diantar ke Expo Waena. 

"Jadi peristiwa di Waena dan Wamena berbeda," ujar Kamal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.