Sukses

6 Penerbangan Lion Air di Pekanbaru Terlambat Karena Kabut Asap

Selain keterlambatan enam penerbangan, ada dua penerbangan Lion Air Group yang mengalami pengalihan pendaratan.

Liputan6.com, Jakarta - Enam penerbangan maskapai Lion Air dari dan menuju Bandar Udara (Bandara) Sultan Syarif Kasiem II, Pekanbaru, Riau mengalami keterlambatan. Hal tersebut dikarenakan kabut asap yang kian tebal di Pekanbaru, Riau pada Minggu (22/9/2019).

"Kondisi ini disebabkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) yang tidak memenuhi kualifikasi pendaratan dan lepas landas pesawat udara," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro saat dikonfirmasi, Minggu (22/9/2019).

Enam penerbangan tersebut yakni penerbangan Lion Air JT-273 Batam (BTH) - Pekanbaru (PKU), penerbangan Lion Air JT-279 Pekanbaru (PKU) - Yogyakarta (JOG), penerbangan Lion Air JT-140 Medan Kualanamu (KNO) - Pekanbaru (PKU), Batik Air penerbangan ID-6852 Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) - Pekanbaru (PKU), Batik Air penerbangan ID-6851 Pekanbaru - Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Malindo Air penerbangan OD-363 Pekanbaru - Kuala Lumpur Subang.

Selain keterlambatan enam penerbangan, ada dua penerbangan Lion Air Group yang mengalami pengalihan pendaratan. Yakni Batik Air penerbangan ID-6856 Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) - Pekanbaru (PKU), dan Lion Air penerbangan JT-276 Yogyakarta (JOG) - Pekanbaru.

"Pengalihan pendaratan ke Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau," kata dia.

Tak hanya itu, menurut Danang, ada satu penerbangan yang memutuskan kembali mendarat di bandar udara asal yakni Bandar Udara Internasional Subang Skypark, Malaysia: Malindo Air Penerbangan OD-362.

"Lion Air Group senantiasa mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first)," kata Danang.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadwal Penerbangan Terganggu

Sebelumnya, petugas Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Benni Netra mengatakan, jarak aman untuk mendaratkan pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah 800 meter. Akan tetapi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jarak pandang hanya 500 meter akibat asap.

Terbatasnya jarak pandang itu merupakan dampak dari Karhutla yang kini melanda sebagian wilayah Riau. BMKG menyatakan jarak pandang terbatas juga berlangsung di Pelalawan yang hanya berkisar 300 meter, Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 500 meter serta Kota Dumai 1 kilometer.

Terganggunya jadwal penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru terus terjadi dalam kurun dua pekan terakhir. Batik Air 6856 yang merupakan jadwal kedatangan pertama ke Bandara SSK II Pekanbaru terpaksa harus menghadapi situasi Hold setiap pagi. Bahkan, pada pekan ini, Batik 6856 harus berputar lebih satu jam lamanya karena asap pekat.

Hal itu diakui salah seorang penumpang bernama Mia yang mengaku cukup khawatir dengan kondisi tersebut.

"Pilot di udara mengumumkan kalau jarak pandang kurang dari 500 sehingga tidak bisa landing," kata wanita yang berprofesi sebagai jurnalis dan ditugaskan untuk menulis bencana asap di Pekanbaru itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.