Sukses

Kapolri Puji Stabilitas Keamanan di Vietnam

Dalam kesempatan ini, Tito juga melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal INTERPOL Jurgen Stock.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi sambutan di depan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc dan para delegasi ASEANAPOL di Hanoi, Vietnam, Kamis (19/9/2019).

Dalam sambutannya, Tito mengatakan, untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan ekonomi di kawasan Asia Tenggara perlu didukung stabilitas keamanan.

Ia pun mencontohkan bagaimana Vietnam mampu menjaga stabilitas keamanan. Hasilnya negara tersebut mengalami kemajuan ekonomi yang pesat.

"Hal tersebut tentu tercapai karena stabilitas keamanan dalam negeri yang baik di bawah kepemimpinan Perdana Menteri. Oleh karena itu, kerja sama kepolisian di antara negara-negara anggota ASEANAPOL sangat penting dalam upaya mewujudkan kemajuan dan kesejateraan," kata Tito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Sementara Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc sepakat bahwa stabilitas keamanan dalam negeri menjadi modal penting untuk menyukseskan pembangunan suatu negara. Untuk itu, Phuc mendorong kerja sama kepolisian antar negara Asia Tenggara terus ditingkatkan.

"Terima kasih atas apresiasi yang disampaikan oleh Kapolri selaku perwakilan para kepala kepolisian negara anggota ASEANAPOL. Tidak lupa titip salam untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," katanya.

Dalam kesempatan ini, Tito juga melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal INTERPOL Jurgen Stock.

Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan itu, satu di antaranya tentang mekanisme mekanisme penerbitan red notice, serta peran dan fungsi Commission for the Control of INTERPOL’s Files (CCF).

Tito mendorong penerbitan dan pengawasan red notice diselenggarakan secara lebih transparan dan profesional. Selain itu, komunikasi dan koordinasi antara Setjen INTERPOL dan negara anggota dalam pengelolaan red notice harus terus ditingkatkan.

"Demikian pula ketika muncul complain dan permasalahan dalam penerbitan red notice, negara pemohon harus dilibatkan secara lebih intensif untuk mengatasi kendala tersebut," kata Tito.

Di samping itu, Kapolri juga melakukan pertemuan dengan Commissioner Royal Brunei Police Force, Dato Paduka Seri Haji Mohammad Irwan bin Haji Hambali. Pertemuan ini membahas peningkatan kerja sama di bidang penanggulangan terorisme dan kejahatan yang melibatkan kedua negara.

Selanjutnya, Tito juga bertemu Commisioner New Zealand Police Mike Bush membahas peningkatan kerja sama soal kejahatan transnasional, khususnya terkait penanggulangan kejahatan terorisme dan siber.

Secara global, kejahatan transnasional yaitu terorisme masih menjadi pokok persoalan yang terjadi sejumlah negara. Oleh karena itu, penanggulangan terorisme di Indonesia kerap menjadi acuan negara-negara lain yang memiliki permasalahan serupa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.