Sukses

Anies soal Viral Ibu Gendong Jenazah Bayi di Cilincing: SOP Harus Ditaati

Anies menyatakan, pihaknya akan tetap meninjau fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, saat ini jajarannya tengah melakukan investigasi kasus seorang ibu yang menggendong jenazah bayi dengan berjalan kaki di kawasan Cilincing, Jakarta Utara hingga viral di media sosial.

Anies menyebut, berdasarkan laporan terkini, perempuan itu merupakan nenek dari si bayi yang digendongnya.

Menurut Anies, nenek itu memutuskan membawa jenazah cucunya meskipun ada aturan menunggu dua jam setelah dinyatakan meninggal dunia.

"Yang jelas kita akan tegaskan bahwa semua SOP (standard operational procedure) harus ditaati. Bila ada yang meninggal, harus ditunggu dua jam, dan harus menggunakan mobil jenazah," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).

Kendati begitu, Anies menyatakan, pihaknya akan tetap meninjau fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Viral Ibu Gendong Jasad Bayi

Seorang ibu yang menggendong jenazah bayinya dengan berjalan kaki di kawasan Cilincing, Jakarta Utara viral di media sosial. Belakangan diketahui, ibu tersebut adalah nenek dari cucu yang meninggal dunia setelah dilahirkan itu.

Nenek tersebut bernama Dian Islamiyati (36), dia menggendong jenazah cucunya dan berjalan kaki dari Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada siang bolong.

Sepeda motor yang ia tumpangi untuk pulang ke rumahnya di Kampung Malaka I, RT 07, RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tiba-tiba saja mogok kehabisan bensin.Dia terpaksa berjalan kaki dan motor tersebut didorong oleh keponakannya hingga SPBU.

Seorang polisi, Aiptu Wayan Putu yang sedang mengatur lalu lintas tiba-tiba datang. Dia pun langsung mendekati keponakan Dian yang saat itu sedang mendorong motornya yang kehabisan bensin. Wayan pun menanyakan alasan keponakan Dian mendorong motor.

"Akhirnya karena dengan adanya anak muda yang mendorong sepeda motor, kami sebagai kepolisian merasa curiga. Anak buah kami menghentikan. Setelah kami hentikan di pos, di sana ditanya sama anak buah kami," kata Wayan di Polda Metro Jaya, Rabu (18/9/2019).

Wayan pun mengajak Dian dan keponakannya ke pos polisi untuk mengajak istirahat sejenak. Saat itu,Wayan mulai menanyakan tujuan Dian dan alasannya menggendong jenazah cucunya di pinggir jalan.

Setelah mengetahui alasan Dian menggendong jenazah cucunya sambil berjalan kaki. Wayan pun langsung menawarkan bantuan dengan memberikan tumpangan mobil untuk mengantarkan Dian ke rumahnya.

Menurutnya, apa yang ia lakukan itu sudah mejadi bagian dari pelayanan masyarakat dari seorang anggota polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.