Sukses

Anies Baswedan: Pemerintahan Sebelum Habibie, Mengkritik Saja Ditangkap

Anies mengatakan, saat Habibie menjadi presiden, kritik selalu diterima dengan tangan terbuka dan kepala dingin.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, kebebasan untuk berekspresi dan menyatakan pendapat yang dinikmati saat ini berkat jasa Presiden ketiga RI BJ Habibie. Di era pemerintahan BJ Habibie, walaupun cukup singkat, kebebasan pers tak lagi dibungkam sebagaimana di era Orde Baru.

"Kita tahu Pak Habibie lah yang membuat kita semua menikmati kebebasan. Kita semua menikmati. Periode sebelum Pak Habibie, mengkritik saja ditangkap," kata Anies di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, saat Habibie menjadi presiden, kritik selalu diterima dengan tangan terbuka dan kepala dingin.

"Di era Pak Habibie, jangankan mengkritik, mencaci maki pun dijawab dengan senyum. Kematangan berdemokrasi, kematangan bernegara adalah satu peninggalan dari Pak Habibie yang harus kita ambil hikmahnya," jelas Anies.

Bagi dia, sosok Habibie juga seorang pribadi yang matang. Dia juga idola dan teladan, serta contoh bagi jutaan rumah tangga di Indonesia. Anak-anak di era 80 dan 90-an banyak yang bercita-cita menjadi seperti seorang Habibie yang jenius dan seorang insinyur.

"Kita ingat tahun 80-an, 90-an, biasanya anak-anak masih ingat pesan orang tuanya, belajar yang rajin ya biar bisa seperti Pak Habibie. Jadi Pak Habibie itu inspirasi jutaan rumah tangga dan semasa hidupnya Beliau mengirimkan ribuan anak untuk belajar di perguruan tinggi-perguruan tinggi terbaik," tutup Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Visioner Sejak Muda

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Dia mengatakan, seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya BJ Habibie.

"Beliau adalah seorang negarawan sejati, inspirator, ilmuwan yang meyakini bahwa tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. Ilmu, iman, dan taqwa harus bersatu. Dia adalah suri tauladan anak bangsa. Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya," ujar Jokowi saat melepas jenazah almarhum di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

"Kita hadir di sini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Beliau, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pemerintah atas jasa, bakti Beliau kepada bangsa semasa hidupnya," imbuh Presiden.

Jokowi mengatakan, sejak muda almarhum sudah visioner. Tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri, tapi sudah memikirkan bangsa Indonesia. Tidak hanya berpikir apa yang terjadi di Indonesia saat ini, satu atau dua tahun mendatang, tapi sudah berpikir dan bekerja membangun Indonesia untuk 50-100 tahun ke depan.

"Dari visi Beliau, lahir industri-industri strategis. Pesawat Gatotkaca mengudara pada 50 tahun kemerdekaan Indonesia. Sebuah sejarah yang tertanam, menginspirasi kita untuk percaya diri, untuk menjadikan Indonesia berdiri sejajar dengan negara besar di dunia," papar Jokowi.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.