Sukses

Menko Luhut Terkenang Saat Diminta Jadi Dubes oleh BJ Habibie

Luhut mengatakan, pengabdian BJ Habibie untuk bangsa dan negara bisa menjadi contoh bagi para generasi muda.

Liputan6.com, Jakarta - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkenang sosok mendiang Presiden ketiga RI BJ Habibie. Bagi Luhut, Habibie adalah pribadi yang sangat baik dan seorang demokrat sejati.

Habibie juga dinilai sebagai sosok yang punya pendirian teguh dan konsisten. Saat pertanggungjawabannya ditolak dalam sidang MPR, dia tak mau lagi dicalonkan menjadi presiden.

"Begitu di MPR dulu ingat kan? Tentu ada permainan politik waktu itu. Begitu pertanggungjawabannya tak diterima dia konsisten, dia tak mau maju lagi. Saya kira itu bukan hal mudah, padahal beliau kalau mau bermain macam-macam pasti bisa," kata Luhut di Taman Makam Pahlawabn (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

Pengabdian BJ Habibie untuk bangsa dan negara menurutnya bisa menjadi contoh bagi para generasi muda. Sosok yang sangat jenius bisa menjadi presiden.

"Contoh yang sangat baik bagi kalian yang lebih muda, bagaimana seorang profesor jenius bisa jadi presiden dan memberikan contoh yang bagus dan tidak macam-macam," jelasnya.

Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, BJ Habibie, kata Luhut juga selalu memberikan contoh baik. Habibie selalu memberikan komentar membangun dan masukan kepada Presiden Joko Widodo.

"Beliau adalah seorang negarawan," ujar Luhut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenangan Luhut

Luhut memiliki kenangan khusus dengan sosok BJ Habibie saat diangkat menjadi duta besar. Saat itu dia dipanggil Habibie dan diminta menjadi dubes.

"Beliau mengatakan, Pak Luhut ini adalah tugas negara. Waktu itu saya sampaikan saya pensiun jadi tentara saja, Pak. Itu saya pikir momen yang sangat tidak terlupakan dan saya tulis di buku saya," kata Luhut.

Diketahui, Luhut sempat menjadi duta besar RI untuk Singapura pada masa pemerintahan BJ Habibie.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.