Sukses

Segudang Prestasi BJ Habibie, dari Jadi Presiden hingga Penemu Teori Kedirgantaraan

BJ Habibie melahirkan penemuan penting dalam dunia kedirgantaraan. Saat menjadi engineer di Jerman, dia menggali fenomena keretakan pada konstruksi pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berduka. Salah satu putra terbaiknya, Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada 11 September 2019, pukul 18.05 WIB.

Pria kelahiran asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan ini meninggal dunia akibat menderita gagal jantung dan faktor usia yang menginjak 83 tahun. 

Begitu banyak prestasi yang telah ditorehkannya untuk Indonesia hingga diakui dunia. Salah satunya lewat teori Habibie dalam dunia teknologi auronautika atau ilmu pesawat.

"Bangsa ini baru saja kehilangan salah seorang putra terbaiknya, ilmuwan kelas dunia, bapak teknologi yang hidupnya didedikasikan untuk kemajuan Indonesia," kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam akun Instagramnya. 

Habibie juga dikenal sebagai penemu teori kedirgantaraan dalam pesawat terbang. Hingga cita-citanya yang menginginkan Indonesia mempunyai pesawat terbang buatan sendiri bisa terwujud. 

Ketika bersekolah di Jerman pun Habibie muda mendapatkan karier yang tinggi dan mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah Jerman.

Tidak hanya sukses dalam dunia penerbangan, Habibie cemerlang dalam dunia politik dengan menjadi Presiden ke-3 RI. 

Berikut ini sederet prestasi yang telah ditorehkan oleh BJ Habibie: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Penemu Teori Kedirgantaraan

Kecerdasan BJ Habibie sangat luar biasa. Habibie melahirkan penemuan penting dalam dunia kedirgantaraan. Saat menjadi engineer di Jerman, dia menggali fenomena keretakan pada konstruksi pesawat.

Hingga akhirnya dia mencetuskan rumus keretakan (crack progession on random). Rumus ini dapat menghitung "crack propagation on random" sampai ke atom-atomnya, yang menjadi penyebab keretakan di badan, terutama sayap pesawat. 

Rumus yang dinamai Faktor Habibie ini kemudian diakui oleh dunia penerbangan. Rumus itu kemudian dipakai oleh berbagai perusahaan maskapai di dunia.

3 dari 5 halaman

2. Penghargaan Award Von Karman

Habibie juga menerima Award Von Karman pada 1992. Penghargaan tersebut setara dengan hadiah Nobel.

Tak hanya dari luar negeri, penghargaan juga datang dari dalam negeri salah satunya diberikan oleh ITB. Kampus tempat beliau menimba ilmu tersebut memberi penghargaan tertinggi yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

Pemerintah Jerman juga tak ketinggalan memberi apresiasi berupa dua penghargaan yakni Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.

4 dari 5 halaman

3. Jadi Petinggi Perusahaan Penerbangan di Jerman

BJ Habibie pernah menetap di Jerman. Dia sempat bekerja di Firma Talbot yang merupakan perusahaan kereta api.

Pada perusahaan tersebut Habibie mendesain kereta untuk mengangkut barang dalam jumlah besar. Rancangannya dituntaskan menggunakan teknologi konstruksi sayap pesawat.

Kariernya berlanjut setelah meraih gelar doktor. Habibie mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan penerbangan Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB). Di perusahaan tersebut, Habibie pernah menduduki dua jabatan sekaligus, yakni Direktur Teknologi dan Vice President MBB.

5 dari 5 halaman

4. Karier Politik Dalam Negeri Cemerlang

Karier politik Habibie di Tanah Air cemerlang. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 1978 hingga 1998.

Pada Maret 1998, Habibie menempati posisi sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto. Jabatannya sebagai Wapres ternyata hanya berumur singkat.

Mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden akibat Tragedi Mei 1998 membuat posisi Habibie naik dari Wakil Presiden menjadi orang nomor satu di negeri pada 21 Mei 1998.

Meski hanya menjabat selama 1 tahun 5 bulan sampai 20 Oktober 1999, kiprahnya sebagai seorang kepala negara tak boleh dipandang sebelah mata. 

 

Reynaldi Hasan 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.