Sukses

Kerugian Banjir Bandang Bima Miliaran Rupiah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bima Sulhan mengungkapkan, kerusakan terparah akibat banjir bandang terjadi di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu dan Desa Ngali, Kecamatan Belo.

Liputan6.com, Bima: Banjir bandang yang melanda Bima, Nusa Tenggara Barat, mulai surut. Namun kerugian yang ditimbulkannya begitu besar, antara lain putusnya sebuah jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan dan hancurnya ribuan hektare lahan bawang merah dan padi.

Banjir bandang melanda lima kecamatan di Kabupaten Bima. Bencana itu menyisakan kerugian dan kerusakan besar. Sebuah jembatan di Desa Ngali, Kecamatan Belo, rusak parah hingga tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat. Padahal jembatan itu sangat penting karena menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Belo, Langgudu, dan Laju. Warga terpaksa membuat jembatan darurat berbahan batang kayu agar lalu lintas sepeda motor dan pejalan kaki bisa tetap berjalan.

Selain jembatan utama di Desa Ngali, kerusakan juga terjadi di jembatan Desa Karumbu di Kecamatan Langgudu. Di sini, 11 rumah juga rusak parah. Banjir juga menghancurkan lahan pertanian. Di sejumlah desa di Kecamatan Belo, setidaknya 1.300 hektare lahan bawang merah dan padi rusak parah.

Menurut Khairudin, petani, sebagian besar bawang merah siap panen hilang terseret banjir bandang. Kerugian akibat hancurnya lahan bawang merah yang selama ini merupakan sumber nafkah warga ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bima Sulhan mengungkapkan, kerusakan terparah akibat banjir bandang terjadi di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu dan Desa Ngali, Kecamatan Belo.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini