Sukses


Cak Imin Dukung BMT Sebagai Lembaga Keuangan Mikro

Lembaga keuangan mikro seperti BMT terbukti sudah berkembang pesat karena ada di 11 provinsi.

 

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan dukungannya pada lembaga keuangan mikro, seperti Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Menurutnya, pemerintah bahkan perlu memberikan stimulus, agar BMT bisa melayani para pelaku ekonomi kecil dan menengah. 

Hal itu disampaikan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin dihadapan puluhan pengurus BMT Kabupaten Jember Jawa Timur. Cak Imin juga mengatakan bahwa pelaku usaha kecil yang masuk dalam kategori UMKM butuh lembaga penopang keuangan yang memadai, untuk membantu perkembangan usaha mereka.

"Oleh karena itu sepatutnya pemerintah memberi perhatian lebih kepada BMT," katanya saat menerima delegasi Koperasi Simpan Pinjam Syariah, BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri, Cabang Jember, Jawa Timur, di Ruang GBHN Gedung Nusantara V, Komplek MPR, DPR dan DPD RI, Jumat (20/8).

Pada kesempatan itu delegasi Koperasi Simpan Pinjam Syariah, BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri, Cabang Jember dipimpin M. Sidiq selaku ketua. Ikut hadir pada pertemuan tersebut Ketua Fraksi PKB di MPR Jazilul Fawaid, anggota Fraksi PKB MPR Cucun Ahmad Syamsurijal, Huda serta Nur Yasin.

Pada kesempatan itu Muhaimin berharap, jajaran BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri bisa terus mendampingi UMKM dalam menjalankan usahanya. Ini penting agar UMKM bisa terus berkembang dan tidak terjerumus ke sistem rentenir. Apalagi, mereka juga belum terbiasa mendapat fasilitas keuangan perbangkan.

Sebelumnya Ketua Delegasi BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri M. Sidiq menyampaikan harapannya agar pemerintah bisa memberikan perhatian lebih, pada lembaga keuangan mikro seperti BMT yang terbukti sudah berkembang pesat. 

Seperti Baitul Maal Wa Tamwil Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri yang kini sudah berada di 11 provinsi serta terus berkembang di daerah lain.

BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri berdiri sejak 1997 dan memperoleh badan hukum pada 2000. Kini, omset lembaga keuangan mikro, itu mencapai Rp19 triliun dengan aset Rp2,6 triliun. Padahal saat berdirinya, asetnya sebesar Rp109 juta dengan omset Rp119 juta.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.