Sukses

Mencari Ibu Kota Jabar Pengganti Bandung

Ridwan Kamil juga berencana memindakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat dari Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Pemindahan ibu kota tak hanya berembus kencang di Jakarta. Seperti diketahui Presiden Jokowi telah memilih dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur untuk menjadi pusat pemerintahan. Kedua kota itu adalah Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

Wacana serupa juga tengah digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Gubernur Ridwan Kamil ingin memindahkan Kota Bandung ke wilayah lain.

"Kemarin, RTRW Jawa Barat sudah disahkan untuk sampai 2029. Di dalam RTRW, Rebana sudah masuk, penataan jalur-jalur transportasi sudah masuk, termasuk persetujuan pemindahan ibu kota pemerintahan untuk dikaji dulu di beberapa lokasi," kata Ridwan Kamil, Kamis (29/8/2019).

Berikut fakta-fakta rencana Pemprov Jabar bakal pindahkan ibu kota provinsinya dari Bandung:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3 Wilayah Berpeluang Dipilih

Jika Presiden Jokowi akan memindahkan pusat pemerintahan ke dua kota di Provinsi Kaltim, Ridwan Kamil berencana memilih tiga lokasi ini untuk menggantikan Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi.

Ketiga wilayah tersebut yaitu Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka), Tegalluar (Kabupaten Bandung) dan Walini (Kabupaten Bandung Barat).

"(Lokasi pemindahan ibu kota) Itu ada di Tegalluar, Walini atau Segi Tiga Rebana juga, karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," kata dia dikutip dari Antara, Kamis (29/8/2019).

Emil mengatakan, masih terpisah-pisahnya kantor pemerintahan Pemprov Jawa Barat di berbagai lokasi di Kota Bandung membuat roda pemerintahan tidak produktif.

"Jadi di dalam Segi Tiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) sudah masukkan, penataan jalur transportasi sudah masuk," kata Emil.

3 dari 3 halaman

Dikaji 6 Bulan

Selain itu, Emil juga menargetkan kajian tentang pemindahan ibu kota Provinsi Jabar ini bisa dilakukan dalam 6 bulan ke depan.

"Untuk kajian dilaksanakan enam bulan ke depan, nanti media dikabari lagi. Calon lokasi terbuka sebenarnya, tapi sementara tiga tempat itu," ujarnya Emil dari Antara.

Emil menyatakan, kajian pemindahan ibu kota Jabar tersebut sudah masuk dalam Perda Perubahan atas Perda Jabar Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Jabar Tahun 2009-2029.

Dia menambahkan, semua kemungkinan terkait perpindahan ibu kota Provinsi Jabar butuh kajian yang mendalam. Pihaknya akan menilai lokasi yang minim risiko, aksesibilitas, tingkat ekonomi, ketersediaan air dan lain-lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.