Sukses

Warga berjalan di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data Dinas Lingkungan Hidup mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroh
1/8

Warga berjalan di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data Dinas Lingkungan Hidup mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroh

Selengkapnya
Aktivitas nelayan di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Aktivitas nelayan di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
<p>Warga memancing di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)</p>
1/8

Warga memancing di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Kondisi warung makan yang ditinggalkan pemilik di kawasan hutan bakau, Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data DLH DKI mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Kondisi warung makan yang ditinggalkan pemilik di kawasan hutan bakau, Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data DLH DKI mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
<p>Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)</p>
1/8

Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Kondisi tembok pembatas yang hancur akibat terkena ombak di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data DLH DKI mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Kondisi tembok pembatas yang hancur akibat terkena ombak di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data DLH DKI mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Kapal-kapal rusak milik nelayan bersandar di dekat kawasan hutan bakau pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Kapal-kapal rusak milik nelayan bersandar di dekat kawasan hutan bakau pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Warga berjalan di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data Dinas Lingkungan Hidup mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroh
Aktivitas nelayan di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
<p>Warga memancing di dekat hutan bakau yang tersisa di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)</p>
Kondisi warung makan yang ditinggalkan pemilik di kawasan hutan bakau, Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data DLH DKI mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
<p>Kondisi hutan bakau di pesisir kawasan Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Tutupan hutan tersebut berakibat bertambahnya emisi karbon dioksida hingga 4,69 kilo ton. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)</p>
Kondisi tembok pembatas yang hancur akibat terkena ombak di pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Data DLH DKI mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Kapal-kapal rusak milik nelayan bersandar di dekat kawasan hutan bakau pesisir Marunda, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Selain itu, data Global Forest Watch mencatat sejak 2001-2018 DKI Jakarta telah kehilangan tutupan hutan mencapai 24 hektare. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

FOTO: Hutan Bakau di Pesisir Marunda Memprihatinkan

Data Dinas Lingkungan Hidup mencatat dari luas total hutan bakau di Jakarta yakni 430 hektare, sebesar 30 persen atau sekitar 129 hektare masih harus dilakukan rehabilitasi.
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Pemain belakang timnas Indonesia U-23, Komang Teguh Trisnanda (tengah) merayakan golnya ke gawang Australia U-23 pada penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). (Dok: PSSI)5
Bola
Tandukan Komang, Tundukkan Australia U-23
Timnas Indonesia U-23 menjalani laga lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). Kali ini, timnas Indonesia U-23 melawan Australia U-23. Laga ini dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Sundulan Komang Teguh Trisnanda menjadi penentu kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23.
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)8
Global
Melihat Pendistribusian Mesin Pemungutan Suara Elektronik pada Pemilu India
Hampir satu miliar orang India akan memberikan suara mereka untuk memilih pemerintahan baru. Warga India akan menentukan pilihan politiknya dalam pemungutan suara parlemen selama enam minggu ke depan yang dimulai pada tanggal 19 April 2024. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni 2024. Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah munculnya ketegangan antara Iran dan Israel, kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih baik.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved