Sukses

Melihat Pameran Lukisan Anak yang Sarat Pesan Peduli Lingkungan

Senior Manager Corporate Communications Kao Indonesia, Johny Lay mengaku kagum dengan kemampuan anak-anak dalam mengemas pesan dalam setiap karya.

Liputan6.com, Jakarta - Sosialiasi tentang kepedulian lingkungan bisa dilakukan dengan beragam cara. Mulai dari menggali ide-ide melalui ajang lomba penulisan hingga pameran lukisan yang bertemakan lingkungan.

Seperti yang berlangsung di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat. Di tempat ini, pameran lukisan anak Indonesia bertemakan Let's Eco Together digelar.

Pameran lukisan yang berlangsung dari 19 sampai 25 Agustus 2019 ini menghadirkan berbagai program seperti talkshow, EcoBrick Workshop dan pameran lukisan puluhan karya lukis terbaik anak Indonesia.

Acara pameran dibuka dengan kegiatan talkshow dengan tema yang sama pada 19 Agustus 2019, dihadiri Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, PD Kebersihan Kota Bandung, Guru Seni Lukis dan komunitas relawan pecinta lingkungan Kota Bandung serta rekan media.

Senior Manager Corporate Communications Kao Indonesia, Johny Lay mengaku kagum dengan kemampuan anak-anak dalam mengemas pesan dalam setiap karya. Bahkan sebagian ide mereka mungkin tidak terpikirkan oleh orang dewasa.

“Antusiasme anak Indonesia untuk lomba melukis yang dilakukan oleh Kao sejak 2010 setiap tahunnya sangat besar. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak tidak hanya generasi muda sebagai penerus tapi juga lebih banyak orang untuk mulai dan terus peduli dengan lingkungan lewat pesan yang ada pada lukisan dari anak-anak Indonesia,” ujar dia dalam keterangannya, Selasa (20/8/2019).

Sementara itu Direktur Utama Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo menyambut baik penyelenggaraan pameran lukisan ini. Para pengunjung Saung Udjo bisa menyaksikan karya-karya lukisan anak yang membawa banyak pesan penting tentang lingkungan hidup.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lukis Bahasa Universal

Sedangkan Yanty Hardi Saputra, selaku guru seni lukis dan pendiri sanggar seni Ananda Visual Art School mengatakan seni terutama seni lukis adalah bahasa universal. Di tengah isu global tentang lingkungan yang terjadi saat ini, perilaku ramah lingkungan harus sudah mulai dipupuk sejak anak-anak.

“Peran kami sebagai tenaga pengajar di bidang seni, tidak hanya mengajarkan terkait dengan teknis menggambar dan mengasah kemampuan anak saja tapi juga menginternalisasikan nilai-nilai ramah lingkungan melalui pengajaran yang kami berikan,” tambah Yanthy.

Kegiatan ini juga didukung Pemkot Bandung. Kepala Seksi Edukasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLH) Kota Bandung, Syahriani ST mengatakan warga Indonesia mesti prihatin karena sudah disebut sebagai negara penghasil sampah terbesar dunia, sedangkan Sungai Citarum yang melintasi Jabar disebut sebagai sungai terkotor.

“Dengan kegiatan seperti ini, semoga kita dapat meningkatkan animo masyarakat untuk menjaga lingkungan yang bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga bersama. Memang harus ada kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan lebih baik,” ujar Syahriani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.