Sukses

Terduga Teroris yang Serang Polisi Naik Bus dari Sumenep ke Surabaya

Densus 88 Mabes Polri membawa pelaku penyerangan dua anggota Polsek Wonokromo ke rumah kosnya untuk melakukan pengembangan penyidikan.

Liputan6.com, Surabaya - Seorang terduga teroris berinisial IM menyerang polisi di Polsek Wonokromo, Surabaya. Pria berusia 30 tahun asal Desa Ganding Sumenep Pulau Madura itu, 10 hari yang lalu berangkat dari tempat tinggalnya menuju ke rumah kos di jalan Sidosermo IV gang I nomor 10 A Surabaya, dengan menggunakan angkutan umum Bus.

Dari data yang dihimpun, sebelum menyerang Aiptu Agus anggota SPKT Polsek Wonokromo dan anggota piket reskrim Briptu Febian, IM sempat mampir ke rumah kos.

Densus 88 Mabes Polri membawa pelaku penyerangan dua anggota Polsek Wonokromo ke rumah kosnya untuk melakukan pengembangan penyidikan.

Pelaku dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi dengan warga sekitar. Bahkan akhir-akhir ini, pelaku terlihat makin keras tentang pemahaman keagamaannya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyampaikan, pelaku berinisial IM saat ini dibawa oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

"Sementara diduga melakukan amaliyah. Indikator amaliyah itu dari pembelajaran yang disampaikan pelaku tadi," tutur Barung, Sabtu (17/8/2019).

Barung menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan secara komprehensif. "Pelaku penyerangan itu perseorangan," ucap Barung.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerupuk Makaroni

Dari sekian banyak barang bukti yang diamankan, polisi juga menemukan sejumlah kerupuk makaroni yang berjejer dengan sebuah pisau penghabisan, 1 buah celurit, 1 buah ketapel dengan amunisi kelereng, 1 senpi gas gun hitam, 1 buah kaos warna hijau, 1 tas ransel hitam dan 2 lembar kertas fotocopy bertuliskan laillahhaillallah.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyampaikan, pelaku berinisial IM saat ini dibawa oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

"Sementara diduga melakukan amaliyah. Indikator amaliyah itu dari pembelajaran yang disampaikan pelaku tadi," tutur Barung, Sabtu (17/8/2019).

Barung menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan secara komprehensif. "Pelaku penyerangan itu perseorangan," ucap Barung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.