Sukses

Ketua DPR Setuju Kendaraan Dinas Pejabat Pakai Mobil Listrik

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, banyak negara sudah mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Karena itu, dia mendukung adanya penggunaan kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo setuju dengan adanya usulan menjadikan mobil listrik menjadi kendaraan dinas. Kata dia, memang sudah saatnya Indonesia bermigrasi dari kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik.

"Ya bagus, jadi gini masyarakat dunia sudah mulai migrasi dari kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8).

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, banyak negara sudah mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Karena itu, dia mendukung adanya penggunaan kendaraan listrik.

"Dan kita sudah mulai, tinggal menunggu regulasi pemerintah. Dan pemerintahan kendaraan listrik ini diberikan semacam privillage, dari sisi pajak agar bisa terjangkau ke masyarakat," ungkapnya.

Tambahnya, penggunaan bahan bakar minyak di Indonesia juga sangat besar. Perhari bahkan bisa menghabiskan sekitar 160 juta liter minyak.

"Bayangkan untuk motor saja 160 juta. 1 Hari satu liter 160 juta liter perhari habis. Bayangkan berapa subsidinya yang bisa dikeluarkan pemerintah," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi positif terkait usulan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan agar pengadaan kendaraan dinas tahun depan bisa menggunakan mobil listrik. Namun hal tersebut menurutnya harus bertahap dengan beberapa instrumen yang lengkap.

"Bagus, tentu semua itu akan bertahap karena instrumen lain diperlukan, seperti charging dan lainnya," kata Moeldoko di Kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

Ide ini awalnya datang dari Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan. Menurut dia, bahkan pemerintah harus menyiapkan anggaran dari APBN untuk pengadaan mobil listrik sebagai kendaraan dinas.

 

Reporter: Sania Mashabi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.