Sukses

Kelompok Penyandera Briptu Hedar di Papua KKB Pimpinan Goliat Tabuni

Menurut Dedi, Briptu Hedar saat itu sedang melakukan penyelidikan di Kampung Usir, Puncak, Papua, terkait KKB.

Liputan6.com, Jakarta - Briptu Hedar tewas ditembak saat mencoba melarikan diri dari penyanderaan sekelompok orang tidak dikenal di Kabupaten Puncak, Papua. Setelah ditelusuri, mereka adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Goliat Tabuni.

"Dia kelompoknya G. Daerah itu dikuasai kelompok G, kemudian yang melakukan eksekusi itu YM, yang melakukan penembakan," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Menurut Dedi, Briptu Hedar saat itu sedang melakukan penyelidikan di Kampung Usir, Puncak, Papua, terkait KKB. Wilayah tersebut memang menjadi salah satu basis operasi kelompok separatis itu.

"Nggak ada senjata, dia sedang melakukan penyelidikan tanpa identitas kan. Kan dia undercover, semua identitas, senjata, ditinggalkan. Dia masuk sangat dalam ke wilayah itu dan masyarakat sudah sangat resah dengan keberadaan KKB yang mengintimidasi masyarakat setempat," jelas dia.

Hingga kini, lanjut Dedi, tim gabungan TNI Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB di Puncak, Papua. Sementara Briptu Hedar telah dimakamkan di Barru, Sulawesi Selatan.

"Baku tembak nggak ada. Tim TNI Polri masih melakukan pengejaran juga. Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografisnya cukup ekstrem di sana," Dedi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Melarikan Diri

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, Briptu Hedar yang tewas di Puncak, Papua, sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya ditembak oleh kelompok yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Dari jalan raya menuju tempat penyanderaan kurang lebih sekitar hampir 100 meter. Dapat informasi Briptu Hedar ini melarikan diri. Pada saat melarikan diri, tertembak oleh kelompok KKB tersebut," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Menurut Dedi, senjata yang digunakan pelaku penembakan diduga berjenis senapan api laras panjang.

"Begitu lari, jarak sekian meter langsung ditembak mengenai kepala belakangnya," jelas dia.

Tim gabungan TNI Polri pun bergegas menjemput Briptu Hedar di lokasi penyanderaan. Hanya saja, perwira polisi tersebut ditemukan sudah meninggal dunia.

"Kalau dari distrik tempat TKP diketemukan yang bersangkutan meninggal sama ibu kotanya daerah Puncak Jaya, jarak tempuh hampir 1 jam lebih," Dedi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.