Sukses

4 Fakta Meninggalnya Briptu Hedar yang Diculik KKB di Papua

Jenazah Briptu Hedar, korban penembakan oleh kelompok separatis bersenjata Papua akan disemayamkan di Makassar.

Liputan6.com, Jakarta - Briptu Hedar meregang nyawa usai disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, Senin, 12 Agustus 2019.

Briptu Hedar adalah Anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua. 

Peristiwa berawal saat korban tengah mengendarai motor bersama Bripka Alfonso ke Wilayah Kabupaten Puncak. Saat melintasi jalan, ada sejumlah warga yang memanggil nama korban.

Saat keduanya berhenti dan menghampiri orang yang memanggilnya, tiba-tiba sejumlah orang dengan senjata api lengkap, keluar dari semak belukar dan menangkap Briptu Hedar.

Melihat temannya dibawa oleh sejumlah orang bersenjata api lengkap, Bripka Alfonso Wakum langsung bersembunyi. Dia langsung menuju ke Polsek Ilaga untuk melaporkan insiden yang baru saja dialami. Sekitar pukul 17.30 WIT jenazah Briptu Hedar ditemukan tak jauh dari TKP.

Berikut 4 fakta terkait meninggalnya Briptu Hedar oleh KKB Papua: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Tewasnya Briptu Hedar Akibat Luka Tembak

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja memastikan penyebab kematian Briptu Hedar, anggota Polda Papua yang sempat disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, adalah akibat luka tembak.

"Memang benar Briptu Hedar meninggal karena ditembak," kata Rudolf Rodja, Selasa (13/8/2019).

Rudolf mengatakan, ada sejumlah luka tembak ditubuh korban.

Jenazah almarhum Briptu Hedar saat ini sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan pesawat Twin Otter milik Ribut Air.

Tewasnya Briptu Heidar berawal saat korban bersama Bripka Alfonso Wakum, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIT dengan mengendarai sepeda motor melintas di sekitar Kampung Usir dekat Kampung Mudidok.

3 dari 5 halaman

Luka Tembak di Kepala dan Leher

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, polisi yang disandera kelompok tidak dikenal di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua, yakni Briptu Hedar tewas dengan luka tembak di bagian tubuhnya.

"Kematian Briptu Hedar disebabkan luka tembak pada kepala bagian atas dan bagian leher," tutur Dedi saat dikonfirmasi, Senin 12 Agustus 2019.

"Anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," Dedi menandaskan.

Kini, pasukan gabungan TNI Polri memburu kelompok kriminal bersenjata yang membunuh Briptu Hedar yang disandera di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Papua.

"Tim gabungan TNI Polri juga sedang kejar," tutur Dedi.

4 dari 5 halaman

Jenazah di evakuasi ke Timika

Jenazah Briptu Hedar, korban penyanderaan yang ditemukan meninggal akibat luka tembak di Kabupaten Puncak, dievakuasi ke Timika dari Ilaga. Evakuasi jenazah dilakukan dengan menggunakan pesawat carteran. Saat ini jenazah sudah berada di Timika dan langsung dibawa ke RSUD Timika .

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, Selasa (13/8/2019) pagi di Jayapura mengaku, dari laporan yang diterima jenazah sudah berada di Timika.

Jenazah Briptu Hedar dievakuasi ke Timika dengan menggunakan pesawat Twin Otter milik Ribut Air.

5 dari 5 halaman

Akan Disemayamkan di Makassar

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan bahwa jenazah Briptu Hedar rencananya ajan diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan Selasa (13/8/2019) siang ini dari Timika.

Almarhum rencanaya akan disemayamkan di Makassar. 

"Jam 13.00 WIT akan diterbangkan dari Timika ke Makassar," kata Kamal ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja telah menuju ke Timika.

 

Jagat Alfath Nusantara 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.