Sukses

Megawati Minta Jatah Menteri ke Jokowi, Partai Demokrat Bandingkan dengan Era SBY

Dia membandingkan saat era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak terang-terangan meminta jatah menteri

Liputan6.com, Jakarta - Saat pembukaan Kongres ke V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik di depan para kader dan tamu undangan. Dalam pidatonya, Megawati sempat melontarkan soal jatah menteri dan sindiran pada partai-partai lain.

Partai Demokrat pun menanggapinya dengan santai. Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari menilai pidato Mega sebagai arahan untuk para kader PDIP.

"Partai Demokrat melihat pidato Ibu Mega itu kami anggap sebagai pidato seorang ketua umum pada partai, anggotanya, untuk membangkitkan semangat partainya. Kongres itu kan internal partai," kata Imelda saat diskusi politik di Gado-gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019)

Namun, Imelda sempat menyoroti terkait permintaan jatah menteri yang disampaikan Mega. Dia membandingkan saat era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak terang-terangan meminta jatah menteri.

"Dalam 10 tahun (era SBY) itu tidak ada partai-partai koalisi meminta langsung secara terbuka kepada seorang presiden terpilih," ungkap Imelda.

Imelda pun berharap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin nantinya bisa memimpin pemerintahan dengan baik dan  memastikan penentuan menteri adalah kewenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Bagi kami hak prerogatif biar menjadi kewenangan penuh," kata Imelda.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Megawati

Sebelumnya dalam pidato di Kongres, Megawati menyampaikan bahwa PDIP harus mendapat jatah kursi menteri yang paling banyak dari partai lain. 

"Ini di dalam kongres partai, Bapak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri harus terbanyak," kata Megawati.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.