Sukses

Peluk Perpisahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Setahun Lalu

"Sayonara," kata yang menggambarkan pertemuan terakhir Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, tepat setahun yang lalu, 10 Agustus 2018.

Liputan6.com, Jakarta - "Sayonara," kata yang menggambarkan pertemuan terakhir Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, tepat setahun yang lalu, 10 Agustus 2018. Kala itu, Anies memeluk Sandiaga Uno erat di ruangannya.

Keduanya tersenyum dan saling menepuk pundak satu sama lain.

Ya, saat itu, Sandiaga memutuskan untuk melepas kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Momen pamitan itu terekam dalam video yang direkam staf Sandiaga dengan keterangan, "Sayonara". Video itu direkam pukul 18.15 WIB.

Sedih, perasaan Sandiaga Uno ketika ditanya wartawan. Meski, tak terucap melalui kata. Dia hanya memperagakan gaya anak menangis. Tangannya seolah sedang mengelap air mata.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memeluk Gubernur Anies Baswedan saat menyampaikan surat pengunduran diri di Balai Kota, Jumat (10/8). Untuk diketahui, Sandiaga memutuskan untuk menjadi Cawapres Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kini, kursi Wagub DKI masih kosong.

Pencari pendamping Anies sangatlah panjang. Sebagai pemenang di Pilkada DKI Jakarta 2017, partai pengusung pasangan Anies-Sandiaga harus menunjuk dua calon wakil gubernur.

Sebagai partai pengusung PKS dan Gerindra telah menyampaikan dua nama cawagub kepada Anies, untuk dilanjutkan ke Pimpinan DPRD DKI Jakarta. Dua nama cawagub tersebut yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

"Bahwa sudah kita terima (surat nama cawagub) dan kita teruskan, dan berharap dewan bisa segera memproses sesuai ketentuan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 5 Maret 2019.

Untuk memilih calon yang paling pantas menggantikan Sandiaga Uno, DPRD DKI membentuk panitia khusus (Pansus) guna menyusun tata tertib (tatib) pemilihan wagub. Rapat paripurna pemilihan direncanakan digelar pada Senin, 22 Juli 2019.

Namun, rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk mengesahkan tatib pemilihan Wagub DKI belum juga terlaksana. Sedangkan, rapat paripurna harus didahului dengan rapimgab.

"Tahapan Rapimgab dilalui dulu, baru penjadwalan paripurna pengesahan tatib," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono saat dihubungi soal pengganti Sandiaga Uno, Jakarta, Rabu 17 Juli 2019.

Pelaksanaan Rapimgab pun batal dilaksanakan hingga tiga kali. Awalnya, Rapimgab digelar pada Rabu, 10 Juli 2019, namun diundur menjadi Senin, 15 Juli 2019 dengan alasan banyak pimpinan fraksi tidak hadir.

Demikian pula pada rapat ketiga Selasa, 16 Juli 2019 kembali diundur karena kurangnya koordinasi dengan Sekwan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus APBDP

Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menyatakan, DPRD sedang fokus membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP).

"Kan sekarang sudah ada pembahasan APBDP, fokus dulu," ucap M Taufik, saat dikonfirmasi, Kamis 8 Agustus 2019.

Dia menyebut, ada kemungkinan pemilihan Wagub DKI Jakarta baru bisa dilaksanakan saat periode baru DPRD DKI. "Mungkin saja kan, kita kan ada APBD Perubahan ini sekarang," kata Taufik.

Ketua DPD Gerindra DKI itu menyebut APBDP harus segera diselesaikan sebelum anggota dewan berganti. Apabila tidak, maka APBD 2020 terancam molor.

"Kalau APBD diselesaikan di periode yang akan datang. Bisa telat APBD 2020, jadi harus selesai sekarang," ucap Taufik.

Sebelumnya, Anies bercerita tentang pengalamannya setahun menjomblo memimpin DKI. Dia pun mengutarakan harapannya tentang Wagub DKI.

"Anniversary jomblo ya? Hahaha... Kita berharap DPRD segera menyiapkan agar segera bersidang karena ini adalah bulan terakhir DPRD bertugas," kata Anies di Hotel Sultan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Anies menuturkan anggota DPRD DKI Jakarta bertanggung jawab atas kekosongan kursi wagub itu.

"Harapan saya, mereka bisa tuntaskan sebelum selesai masa jabatannya. Jadi supaya dicatat dalam sejarah. Kan catatan sejarahnya terjadi kekosongan gubernur, DPRD bertanggung jawab mengisi kekosongan, nah ini tinggal satu bulan. Mudah-mudahan nanti mereka bersidang dan terpilih salah satu," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.