Sukses

5 Hal Terkait Bentrok PSM Makassar dengan Persija Jakarta

Bentrok Persija Jakarta dipicu adanya provokasi dari suporter PSM Makassar.

Liputan6.com, Jakarta - Suporter klub sepak bola Persija Jakarta, Jakmania terlibat bentrok dengan pendukung PSM Makassar di sekitar wilayah Tebet, Jakarta Selatan.

Aksi bentrok terjadi usai laga final Piala Indonesia antara PSM Makassar vs Persija Jakarta dengan skor 2-1 yang digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Selasa, 6 Agustus 2019.

Kemenangan itu rupanya dirayakan dengan antusias oleh supporter PSM Makassar atas kemenangan yang diraih oleh klub jagoannya.

Mereka pun melakukan selebrasi dengan berjoget hingga ke luar arena nonton bareng di Kafe Komandan, Tebet, Jakarta Selatan. Hal itu diduga sebagai pemicu amarah kelompok Jakmania.

Salah satu saksi mata di lokasi kejadian, Narno menuturkan, bentrokan terjadi saat azan magrib berkumandang. "Di Daeng Tata ada nobar suporter PSM Makassar," ujar Narno kepada Merdeka.com.

Ketua RT 11 Tebet itu mengatakan, bentrokan dipicu adanya provokasi dari suporter PSM Makassar. Menurutnya, suporter PSM yang justru melempari Jakmania yang sedang melintas.

Berikut 5 hal terkait bentrok antara supporter PSM Makassar dan Persija Jakarta dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Bentrok saat Azan Maghrib

Salah satu saksi mata di lokasi kejadian bentrok, Narno menuturkan, bentrokan terjadi saat azan magrib berkumandang.

"Di Daeng Tata ada nobar suporter PSM Makassar," ujar Narno kepada Merdeka.com.

Ketua RT 11 Tebet itu mengatakan, bentrokan dipicu adanya provokasi dari suporter PSM Makassar. Menurutnya, suporter PSM yang justru melempari Jakmania yang sedang melintas.

"Suporter PSM yang nobar itu melempari yang lewat depan situ. Langsung bentrok. Ya mereka lempar batu, lempar botol," katanya.

 

3 dari 6 halaman

Polisi Cek CCTV

Pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan atas kerusuhan tersebut. Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya menyampaikan, pihaknya akan memeriksa rekaman CCTV di sekitaran lokasi kejadian.

"Nanti kita cek," tutur Andi saat dikonfirmasi.

Sejauh ini, lanjut Andi, belum ada yang diamankan terkait bentrokan dua kelompok suporter itu. Saat petugas datang, massa sebagian bergegas membubarkan diri.

"Enggak ada. Karena kita datang mereka bubar. Sempat diinterogasi orang-orang juga enggak tahu itu siapa dan dia langsung pergi gitu aja," jelas dia.

Menurut Andi, tidak ada korban jiwa atas bentrokan Jakmania dengan The Macz Man di kafe tersebut.

"Sudah clear kok, sudah aman. Cuma gesekan omongan-omongan mulut," Andi menandaskan.

 

4 dari 6 halaman

Cerita Warga

Soleh (50), tukang parkir di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, mengaku melihat langsung ricuh diduga antara Jakmania dan pendukung PSM Makassar di Kafe Komandan.

Menurut pengakuannya, peristiwa tersebut terjadi sangat mendadak, dan berlangsung sekitar satu jam sampai benar-benar dapat dilerai.

"Dari magrib, macet banget mas di sini, sampai isya an gitu," kata dia yang saat itu berjarak tidak lebih dari 100 meter dari lokasi kejadian kepada Liputan6.com.

Menurut pengamatan Soleh, kericuhan dipicu pendukung kedua kesebelasan pasca pertandingan antara Persija dan PSM Makassar. Kegembiraan pendukung PSM yang tak terbendung membuat situasi Kafe Komando bergemuruh.

"Jadi rame gitu Kafe Komando, terus The Jak katanya nonton bareng juga di seberang di Kafe Mayor, kayaknya sih enggak terima gitu, terus nyamperin dah," tutur Soleh.

Situasi kericuhan yang terbelah pagar dan parit, menurut Soleh, sempat membuat jalanan macet total. Kendaraan yang melintas di kedua arah tidak berani melintas. Ribut antar pendukung tersebut memblokade dengan aksi saling lempar.

"Macam-macam dilempar, batu, botol, apalah ada semua kali," kata Soleh.

Kondisi yang disebut Soleh mencekam tersebut cepat dilerai pihak berwajib. Tembakan gas air mata memecah kerumunan massa dan memukul pendukung diduga Jakmania dan suporter PSM ke arah yang berlawanan.

Pantauan di lokasi pukul 20.00 WIB, sisa-sisa kerusuhan dua suporter itu masih terlihat. Bongkahan batu, serpihan kaca, dan botol-botol plastik terlihat berserakan di lokasi. Tampak mobil sedan putih tak luput dari amukan massa.

"Kacanya pecah nih bekas tadi rusuh," kata Toni, warga di lokasi, Kafe Komando.

Meja-meja dan kursi di kafe tempat kejadian juga sudah tak beraturan, tampak di lokasi Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar tengah berkomunikasi dengan kerumunan massa diduga massa aksi.

 

5 dari 6 halaman

Pemicu Bentrok

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan selebrasi atau perayaan dilakukan pendukung PSM Makassar dengan berjoget hingga ke luar arena nonton bareng di Kafe Komandan, Tebet, Jakarta Selatan. Hal itu diduga sebagai pemicu amarah kelompok Jakmania.

"Ada yang berjoget dan melihat itu memancing situasi panas," kata Kombes Indra di lokasi kejadian.

Insiden tersebut terjadi pukul 18.00 WIB, detik-detik menjelang Salat Magrib di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bentrok antara keduanya di lokasi tak terhindarkan. Bongkahan batu, serpihan kaca, dan mercon menjadi amunisi tempur kedua pendukung klub sepak bola tersebut.

"Untungnya tim kami sudah berjaga mengantisipasi, walau memang dari pihak panitia tidak ada meminta izin atau meminta bantuan pengamanan selama jalannya perhelatan nonton bareng tersebut," tutur Kombes Indra.

 

6 dari 6 halaman

Tak Ada yang Diamankan

Indra Jafar melanjutkan, tak ada koordinasi panitia acara dengan kepolisian sektor setempat dikarenakan jumlah peserta nonton bareng atau nobar yang awalnya hanya 30 orang. Namun, penonton terus bertambah.

"Tapi panitia meyakini tidak ada kelompok Jakmania ikut nonton, Korlap The Jak juga sudah kami panggil dan pastikan tidak ada anggotanya ikutan nonton bareng di situ," beber Kombes Indra.

Sejauh ini, polisi masih melakukan pendalaman dan belum menahan siapa pun dalam insiden bentrok tersebut. Lebih lanjut, polisi baru akan meminta keterangan terhadap pemilik resto dan panitia penyelenggara acara.

"Belum ada yang kami amankan sejauh ini," Kombes Indra menyudahi.

 

(Jagat Alfath Nusantara)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.