Sukses

Pemred Malaysiakini: Kebebasan Pers di Indonesia jadi Acuan Jurnalis Malaysia

Penerapan Beleid Pers di Indonesia juga dapat membantu regulasi pers di negara tetangga seperti Myanmar, Kamboja, Fiipina dan juga Singapura.

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Redaksi (Pemred) Malaysiakini.com Steven Gan mengatakan kelompok jurnalis di Negeri Jiran tengah berkonsolidasi untuk membuat standar kerja bagi profesi wartawan.

Menurut dia, kebebasan pers di Indonesia yang termaktub dalam beleid nomor 40 tahun 1999 tentang pers tengah dijadikan acuan untuk kemerdekaan pers di Malaysia yang lebih baik.

"Indonesia inspirasi bagi negara-negara lain di Asean, khususnya di Malaysia, dan Undang-Undang Pers di Indonesia kita mengadaptasi di Malaysia untuk mendorong lahirnya Dewan Pers Independen,” kata Gan dalam konferensi internasional yang dihelat oleh Aliansi Jurnalis Independen di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Gan menilai, penerapan Beleid Pers di Indonesia juga dapat membantu regulasi pers di negara tetangga seperti Myanmar, Kamboja, Fiipina dan juga Singapura untuk tujuan kemerdekaan pers yang lebih baik.

Sebab, penyampaian informasi yang dahulu dilakukan oleh jurnalis melalui melalui media kini tengah mendapat tantangan sesuai perkembangan zaman.

"Selain  tantangan dalam model bisnis, profesi jurnalis juga mendapat ancaman seperti penyerangan terhadap individu itu sendiri,” beber Gan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hoaks Musuh Bersama

Gan bercerita, dahulu yang para jurnalis hadapi adalah dari kalangan pemerintah, mafia, atau perusahaan. Namun kini, serangan kepada jurnalis juga bersumber dari mereka para penyebar berita bohong atau hoaks.

"Fake news menjadi semakin marak dan sudah menjadi tugas jurnalis untuk membantu melawan itu,” tegas Gan.

Karenanya, lanjut Gan, pembaca saat ini juga dituntut untuk dapat mengambil informasi faktual dan akurat. Kendati demikian, para diktator menemukan cara untuk mengalahkan demokrasi dengan membunuh jurnalis itu sendiri.

"Untuk itu kita harus mendorong demokrasi dengan mendukung para jurnalis,” Gan menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.